Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Here Comes A New Challenger

Judul di atas pasti agak familiar bila saudara termasuk yang senang maen game fighting. Tagline itu diambil dari serial games STREET FIGHTER yang populer di tahun 1990-an (dan sampai sekarang), ketika ada pemain baru yang akan menantang pemain petahana (Defender) Saya bahas Here Comes A New Challenger ini dalam kaitannya dengan adanya pegawai baru yang masuk di kantor, dan kita merasa bahwa nih pegawai baru masuk bakal jadi saingan ku nih. Kenapa saya bahas ? Ya karena saya mengalami. Posisi saya terusik dengan adanya pegawai baru, yang notabene mungkin kapasitas dan kemampuannya diatas kita atau bisa jadi dibawah kita. Nah paling repot kalau pegawai baru yang masuk itu menduduki posisi diatas kita, dan lebih muda dari kita. Sudah deh, pasti akan timbul pemikiran, nih anak masih muda, bau kencur, gak bisa apa-apa dan pikiran pikiran negatif yang lain. Wajar kah ? Ya Wajar dong itu terjadi. Toh memang itu membuat kita merasa tidak nyaman, dan dia masuk di teritorial kita yang nya

Ketidakpahaman

Ini adalah pembicaraan antara seorang tante dengan keponakannya yang berumur 4 tahun, dimana si tante sedang menginformasikan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh keponakannya itu tidak benar dilakukan, dan ini kelanjutannya : Tante                  : Jadi kamu paham ? Keponakan        : Dak Paham (Enggak Paham), sambil tersenyum…. Tante                  : Haduhh…. Suatu pembicaraan sederhana, dan bisa jadi kita berada di posisi tante ini yang sedang marah karena memberikan sesuatu yang benar kepada keponakan, saudara atau rekan kerja kita. Namun, tidak disangka tanggapannya adalah tidak paham, atau “loh kenapa marah, emang salah ?”, dan berbagai tanggapan lain yang tidak sesuai dengan pemikiran kita. Ketidakpahaman terjadi karena perbedaan cara pandang dan pengetahuan kita serta kedewasaan yang tidak selalu setara dengan usia/umur seseorang. Dan ketika situasi tidak paham, maka banyak yang terjadi adalah deadlock/jalan buntu, dan tidak bisa diteruskan lagi pembicaraann

GAME

Suatu saat saya mendapatkan sebuah Broadcast Informasi dari Grup Whatsapp Keluarga yang menginformasikan bahwa terdapat 15 judul Game yang dianggap berbahaya bagi anak-anak. Dan setelah saya baca diantaranya adalah World of Warcraft, Call of Duty, Mortal Kombat, dan Grand Theft Auto. Dan saya sebagai GAMERS yang aktif dari jaman NINTEDO (Super Mario Bross), eh enggak, dari Jaman GAMEBOT (baca : GAME WATCH) Kapal Selam kuning , saya berusaha mengklarifikasi broadcast informasi tersebut. Saya katakan bahwa GAME itu pada dasarnya disesuaikan dengan batasan usia dari anak-anak, terkait dengan konten/materi Game tersebut. Hampir sama seperti film yang terdapat klasifikasi usia yang dapat ditonton. Mengutip dari data Menteri Informasi dan Komunikasi di tahun 2016, di Indonesia dikenal beberapa rating : 1. Semua Umur     Bisa dimainkan untuk semua usia 2. Usai 3 Tahun ke atas 3. Usia 7 Tahun ke atas 4. Usia 13 Tahun ke atas      Ada konten terbatas, ada sedikit penggunaan alkoho

Terus Berbuat baik

Berbuat baik adalah adiktif. Kenapa menajdi adiktif, karena itu membuat kita bahagia, senang, terharu, dan damai. Serta membuat kita untuk terus menerus berbuat baik kembali. Hari ini, saya membaca artikel di twitter yang kembali lagi mengajak kita untuk berbuat baik atau paling tidak mengajak kita untuk menjadi lebih baik. Kita semua pasti pernah nonton bioskop kan. Nah pasti setelah bioskop selesai, pasti sudah ada bapak atau ibu petugas kebersihan yang menanti untuk melakukan pembersihan. Dalam artikel ini, diinformasikan bahwa petugas kebersihan ini diberikan waktu hanya 15 menit untuk melakukan pembersihan teater. Nah bila kita tahu kondisi sekarang ada beberapa kondisi dimana banyak sampah yang ditinggal,tercecer popcorn di lantai dan mungkin ada tumpahan minuman. Ini menjadi tugas mereka dalam membersihkan. " Lho kan memang dibayar untuk melakukan pembersihan ", memang benar. Tapi kalau kita bisa memudahkan mereka, bukannya lebih baik ya. Terus kan di bioskop tidak