Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Memulai usaha baru

Ketika artikel ini ditulis. Saya baru saja melaunching produk baru saya yakni olahan carrot cake atau kue wortel pada hari Sabtu tanggal 8 desember 2018 (08 12 2018) Sebuah kue berbahan dasar wortel. Dan saya membulatkan tekad setelah digerakkan (dipaksa secara halus) untuk masuk dunia enterpreneur atau dunia pengusaha. Saya tidak mengerti. Terus terang nol dalam dunia enterpreneur ini. Lah orang hampir 15 tahun dari lulus Kuliah sudah ikut kerja di perusahaan sampai dengan saat ini. Dan pekerjaan enterpreneur ini saya rencanakan (awal) hanya hari sabtu saja untuk melayani pesanan. Karena hari minggu adalah hari istirahat. Saya tidak mau memaksakan diri saya di awal ini untuk mengejar pesanan di hari Minggu. Karena saya sadar bahwa hari senin adalah waktu saya konsentrasi di pekerjaan utama saya. Dan tidak mau terlalu capek juga. Karena kondisi badan saya yang menderita GERD. Dimana kondisi fisik, mental dan pikiran harus serba balance kalau enggak bisa konslet tubuh ini. Ya, saya

Pinjaman Uang

Satu hal yang aneh yang menurut saya beberapa kali alami. Dan entah kenapa kok selalu ada saja adalah ketika saya mendapatkan rejeki dalam bentuk uang. Ada kerabat atau seseorang yang tiba tiba menelepon saja dan memang karena ada kebutuhan yang dibutuhkan saat itu,menanyakan kepada saya untuk dapat meminjam uang untuk hal hal tersebut. Dan ketika di saat hal itu terjadi. Nurani saya bergejolak. Dipinjamkan sesuai permintaan, atau tidak sesuai permintaan atau tidak sama sekali. Bukan berarti di saat itu rejeki tersebut saya tidak butuh. Saya membutuhkannya tapi kembali lagi bukan suatu emergency. Yang saya bahas dalam hal ini adalah. Kenapa ya kok saya ? Bukan orang lain. Dan kenapa dalam hitungan jam ketika saya mendapatkan rejeki itu. Eh kok ada yang kontak saya. Berusaha untuk berpikir dan berpikir.... namun selalu mengarah ke satu hal. Tuhan pengen ajak saya belajar untuk dapat memberi. (Meski awalnya terasa berat) Nanti untuk urusan uang itu kembali kapan. Ya saya berpikir k

Sosial Media Buat Kepo

Sosial media pertama kali yang saya kenal dan pakai adalah Friendster. Iya itu di tahun 2000 an awal. Dan termasuk generasi Milenial awal saya ini. Di friendster mulai tertarik untuk mendapatkan kenalan teman teman dari jaman SD sampai dengan SMA. Dan disana terpupuk suatu hal pemicu untuk mengetahui kondisi atau status seseorang. Dan bertambah senang ketika munculnya Facebook. Sosial media membuat jarak dan waktu menjadi semakin dekat. Dan kita bisa berinteraksi dengan artis yang kita suka, atlet ,selebriti,kawan lama atau seseorang yang kita suka. Ketika interaksi itu semakin sering dan ditanggapi, semakin kita senang untuk menunggu tanggapan itu. Disaat perjalanan waktu, saya mulai menyadari suatu hal dimana para warganet (termasuk saya) pada kondisi kita ini pengen tauu aja segala hal. Di Instagram. Berapa banyak insta stories yang kita lihat dalam 1 hari. Dan berapa banyak kita scroll down dan kasih tanda like pada sebuah gambar, atau artikel atau berita yang terdapat di sana

Pajak Yang Kita Bayar

Dulu pertama kali bekerja,berkenalan lah dengan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Juga belajar dalam pengisian Form SPT  (Surat Pemberitahuan Masa Pajak) yang diisi dan disetorkan ke kantor Pajak setiap tahun. Pembayaran Pajak yang dilaporkan adalah Pajak Pribadi dalam 1 tahun. Dan sering bertanya tanya karena potongan pajak yang disetorkan itu dipakai buat apa saja sih. Sempat sebal kalau mendengar  setoran pajak yang harusnya dipakai untuk kepentingan bangsa dan pembangunan sumber daya manusia tiba tiba dikorupsi oleh beberapa oknum yang ada di pemerintahan. Saya yang sebagai karyawan saja sebal apalagi perusahaan perusahaan yang melakukan pembayaran pajak. Atau pengusaha pengusaha besar itu. Mungkin kondisi itu makanya enggak mau bayar pajak yang benar dan sesuai kewajibannya.(salah satu tebakan saja). Namun kondisi bangsa ini makin membaik dengan terpilihnya presiden periode tahun 2014-2019 ini. Saya melihat uang yang saya bayar (atau lebih tepat investasi) menjadi sesuatu yang

Dis - ABILITAS

Sabtu malam kemarin adalah pembukaan Asian Paralimpic Games. Dan pertama kali di Indonesia. Melihat pertama kali kemampuan para atlit disabilitas ini membuat hati bergetar dan trenyuh. Trenyuh bukan merasa kasihan tapi trenyuh kenapa kita dengan kemampuan fisik yang normal tidak bisa melakukan terbaik dan sering mengeluh. Dan mereka dapat menvapai prestasi yang luar biasa. Terlebih ketika Zizi, gadis tuna netra yang bermain piano dan menyanyikan Lagu.Heal The World, yang dinyanyikan oleh Alm. Michael Jackson. Sepotong liriknya "Heal The World, Make it better place, for you and for me and the entire human race" Jadikan dunia lebih baik untuk semua umat manusia. Tidak melihat warna kulit, suku, bahasa dan budaya. Dan pada saat yang sama, mendengar dan membaca kondisi politik menjelang pemilu. Sama sama pihak yang berpartisipasi saling menjelekkan. Ini yang bikin jengah dan jengkel. Kenapa enggak saling membuat konsep dan rancangan yang baik dan detail tentang apa yang dibua

URUSAN PERUT DI LUAR NEGERI

Perjalanan keluar negeri adalah sesuatu yang menyenangkan, apabila terkait untuk tujuan bisnis,sekolah dan studi. Kesempatan untuk merasakan suasana baru. Lingkungan baru dan bagaimana orang lain beraktifitas. Mengamati hal hal positif yang terjadi dan menjadi budaya. Sampai dengan kebiasaan yang berbeda. Tapi seenak enaknya perjalanan atau liburan keluar negeri. Ada satu titik dimana semuanya akan menjadi bosan. Yakni urusan tidur dan urusan perut. Maksudnya bagaimana nih ? Untuk urusan perut. Lidah indonesia adalah lidah yang sangat kaya dengan rasa. Keunggulan negeri Indonesia yang kaya dengan budaya. Dan kaya kulinernya membuat kita sudah terbiasa dengan limpahan dan campuran bumbu yang bermacam dan tentu saja sambal. Perjalanan keluar negeri saya dalam waktu lama pernah saya lakukan ketika berkunjung ke Amerika beberapa tahun lalu. Dan saya sudah menyiapkan saus sambal abc untuk menambah rasa,karena di Amerika juga tidak terbiasa dengan adanya saus sambal. Dan bodohnya ket

Pelayanan Pelanggan Yang Baik

Pelayanan Pelanggan itu menjadi satu tonggak dari suatu perusahaan untuk tetap mempertahankan pelanggannya. Sampai ada Hari Pelanggan Nasional (Customer Day) yang diselenggarakan setiap tanggal 4 September. Dan beberapa perusahaan ikut serta merayakannya dengan melakukan kampanye selebrasi ucapan terima kasih kepada pelanggannya melalui berbagai macam promo diskon potongan harga atau sejenisnya kepada pelanggannya. Yang lain ada yang mengeluarkan kampanye iklan bagaimana para petinggi perusahaan bertandang ke rumah pelanggan dan melakukan bincang bincang untuk mendengarkan masukan dari pelanggan. Dan hal itu sangat baik menurut saya. Sebagai pelanggan kita dapat merasa puas Melalui pelayanan pelanggan beserta dengan prosesnya ketika produk yang kita gunakan tetap dapat digunakan dengan baik. Bagaimana kalau nyatanya pelanggan kecewa dengan pelayanan pelanggan. Ya salah satunya saya dan anda. Kemudahan komunikasi sekarang seharusmya memudahkan perusahaan untuk dapat berinteraksi d

Kebaikan atau Kesenangan Kita

Perlu diakui, bahwa sejatinya manusia adalah makhluk yang suka mengeluh namun malas berusaha. Dan saya juga termasuk di dalamnya. Pengen sehat, tapi enggak mau berolahraga. Pengen cepat kurus, tapi makan apapun juga. Pengen kaya,tapi maunya instan. Dari dahulu dan pasti kita juga merasakan dan meyakini bahwa orang yang lebih mau melangkah dan berusaha,maka orang itu akan lebih cepat mendapatkan keinginan dan kesuksesannya. Nah sekarang. Pertanyaannya dalam rangka mendapatkan keinginan itu seringkali yang terjadi adalah sebagai berikut : 1. Akan ada halangan/masalah yang dihadapi. 2. Keinginan itu (bisa) berubah. Saya adalah orang yang percaya bahwa segala sesuatunya itu terjadi karena Tuhan turut campur dan di kehidupan ini berada dalam kekuasaanya. Dan artikel ini adalah berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang saya alami sampai sekarang. Ketika masalah itu kita hadapi dalam perjalanan menuju keinginan itu. Saya mengeluh. Kok capek. Kok susah. Kok repot. Kok begini dan begit

Barang Antik

Meja Kerja Antik Artikel ini ditulis di laptop saya keluaran tahun 2016 lalu, namun posisinya berada di suatu meja kerja yang dwifungsi, yakni sebagai rak dan juga sebagai meja. Mungkin ini adalah meja kerja jaman dahulu banget. Entah di tahun kapan dibuatnya. Seingat saya, meja ini saya pertama kali melihat di rumah eyang saya (yang berasitektur Belanda), dengan langit-langit / plafon rumah tinggi dan jendela jendela besar. Meja itu diletakkan di kamar tempat om saya. Dan saya yakin beliau menggunakan meja tersebut sebagai meja belajar atau kerja di saat itu. Dan meja ini diwariskan oleh Eyang saya kepada Ibu saya dan Ibu saya mewariskan meja ini ke saya. Memang secara tampilan meja ini sudah di furnish/plitur ulang. Namum kondisi kayunya masih tetap kokoh, dan sepertinya menggunakan kayu jati. Dan saya berandai-andai, siapakah pengguna meja ini sebelum saya dan om saya, apakah eyang saya juga menggunakannya ? Saya tidak bisa menanyakan karena Eyang sudah meninggal hampir 38

Diskusi bersama Tuhan

Ada kalanya dalam kegiatan pekerjaan dan kehidupan yang dijalani ini terasa stuck, dan seolah olah tidak ada jalan keluar di tengah tekanan dan himpitan yang ada, akibatnya respon negatif yang timbul. Mengeluh kesana dan kemari, sampai mempertanyakan Tuhan itu mengerti enggak sih problem yang lagi dihadapi kita, dan kenapa Tuhan hanya diam saja. Hari Rabu, sepulang kerja yang lalu, saya merasa stuck dengan semua yang saya sebutkan di atas. Mempertanyakan kenapa ada orang yang baik, eh tapi di belakangnya kok beda banget kelakuan yang dijalankan sehingga menyusahkan banyak orang. Kok di tengah kondisi keuangan yang lagi mepet, ada saja pengeluaran yang tiba tiba muncul. Dan kenapa ini, kenapa itu. Dan saya bertanya kepada Tuhan , kenapa Tuhan ? Di benak saya pada saat itu sudah muncul suatu pikiran dan tanggapan sederhana jawaban untuk permasalahan ini. Sabar dan harus kuat, Tuhan akan sediakan segala sesuatunya tepat dan Indah sesuai dengan waktu Tuhan. Namun , badan, pik

KESULITAN MENULIS ARTIKEL

Kesulitan dalam menulis artikel itu adalah tidak adanya materi yang mau ditulis. Yang notabene biasanya berkenaan dengan jadwal deadline untuk artikel dapat dipublikasi. Pada saat itu tidak ada sama sekali ide yang muncul. Sama sekali kosong. Cukup banyak juga materi yang bisa didapat bila saja saya mau menulis ide-ide kecil itu dalam catatan kecil di Handphone. Tapi nyatanya sering kali itu terlupakan. Dan ketika saya menulis dalam paragraf ini, saya berhenti 20 menit untuk menikmati Acara Games of Games yang dipandu oleh Ellen Degeneres. Dan kemudian berhenti kembali 10 menit untuk menikmati sebuah makeover dapur.  Jadi sebenarnya menulis sebuah artikel ini adalah sebuah pekerjaan yang cukup membutuhkan konsentrasi dan suatu semangat.

Figur Sejarah

Teringat akan suatu kata-kata dari Ir. Soekarno dimana pada  Pada peringatan hari pahlawan 10 November 1961 saat pidato, Bapak berkata lewat pidatonya “ Bangsa yang besar adalah bangsa   yang menghormati jasa pahlawannya ” Dan ketika melihat para gambar beberapa pahlawan di uang yang kita pakai sehari hari, mungkin kita tidak mengenal dengan baik siapa pahlawan yang tertera di dalam uang tersebut.  Sejarah merupakan suatu buku harian suatu negara, yang perlu dibaca kembali, dicoba dipikirkan, sebagai langkah untuk berjalan dan merancang tindakan kita ke masa depan. Belajar dari pengalaman baik yang berujung ke arah yang lebih baik, atau tindakan yang mengarah hal yang buruk. Pengorbanan beberapa orang untuk banyak orang, atau pengorbanan banyak orang hanya untuk satu orang. Pada waktu berjalan di salah satu mall, saya selalu menyempatkan diri ke toko buku untuk mencari buku-buku yang menjadi trend pada saat ini. Senang sekali "blusukan" untuk mencari buku untuk dib

BAU BADAN

Teringat kembali kepada masa anak-anak, dimana dapat memiliki aktifitas dengan bebas. Berlari kesana kemari bersama dengan teman-teman sebaya. Nah, pada saat itu saya mengenal tentang bau badan (diri sendiri). Ketika saya kembali pulang ke rumah, dan mama saya sudah mulai meminta segera mandi karena bau keringat. Oke, bau keringat ya. Karena saya juga risih karena keringat itu membuat tubuh jadi terasa lengket dan enggak enak. Saya segera mandi. Ketika bermain-main sepupu di acara keluarga besar, disitu mulai keluarga mengkomentari. Aduh bau keringatnya. Bauuu... Nah mulai bertanya tanya, kenapa dengan bau keringatku. Toh saya enggak mencium apa-apa. Ya sudah dengan wajah muram dan mengomel, enggak bau kok.  Saat itu, saya pelan-pelan mulai berpikir, kenapa ya bau badan saya. Kok banyak yang bilang bau ya. Dan ketika menginjak remaja di masa puber. Mulai ketika mencium aroma-aroma yang bau keringat begitu dari teman teman sebaya. Baru tersadar, iya ya. Bau badan ini mengganggu

Kesuksesan yang tertunda

Kesuksesan yang tertunda itu adalah proses. Saya dan saudara sedang menjalani proses menuju kesuksesan. Dan didalamnya terdapat kegagalan dan halangan yang didapat. Hari ini saya belajar untuk menerima bahwa saya tidak lolos dalam satu audisi kelas menulis skenario gratis. Ya namanya juga gratis dan ada banyak orang yang ikut, ya yang terbaik yang akan dipilih. Dan saat ini saya sadar bahwa saya belum yang terbaik dan harus belajar terus untuk mempertajam insting dan skill saya. Dan didalam kondisi ini muncul baper (bawa perasaan) sehingga muncul pikiran negatif. " Kamu enggak bisa kok memang" " buat apa susah susah menjalankan, toh ya buang waktu dan energimu" Serta paling parah adalah mengasihani diri sendiri. Ketika baper ini langsung saya tahu harus apa. Yak, Curhat ke saudara saya yang bisa memberikan respon positif kepada saya. Kenapa yang memberikan respon positif, karena mereka mengenal saya dan saya butuh ditenangkan dan dikuatkan dengan perkataan p

Generasi Milenial Awal di Pekerjaan

Tulisan ini sebenarnya untuk mengetahui apa yang saya rasakan sebagai Generasi Milenial awal. Atau generasi Y Awal. Baiklah, untuk awalnya adalah seperti ini. Saya lahir di Tahun 1981, dimana kalau beberapa dari sumber data termasuk di dalamnya wikipedia indonesia mengatakan bahwa generasi Milenial lahir di tahun 1981 sampai dengan awal tahun 2000. Mengapa dikatakan awal, karena masih banyak terpengaruh dengan generasi X dan Baby Boomers. Baru ada TV Swasta di tahun 1990 an awal, mall baru ada di tahun 1990 awal juga, dan Internet baru hadir dan digunakan di tahun 1999. Juga mengalami masa Kerusuhan tahun 1998. Apa yang terjadi ketika masuk di dunia kerja pada saat awal. 1. Saya sangat patuh dengan pimpinan saya, dan tempat dimana saya bekerja 2. Saya bisa berbeda pendapat dengan pimpinan saya, namun saya tidak bisa mengekspresikan secara terbuka melalui emosi dan wajah saya. 3. Saya tidak berani untuk menepuk pundak pimpinan saya dalam menyapa. Sapaan hanya berupa lisan. Dala

Saudara yang menyebalkan

Bertemu dengan keluarga besar sangatlah menyenangkan dan dinanti nantikan oleh sebagian besar orang. Kita yang dipisahkan oleh tempat dan jarak juga perbedaan waktu. Pasti ada suatu kerinduan untuk dapat bertemu, bercakap cakap dan bersenda gurau. Bagaimana kalau pertemuan keluarga itu membawa sesuatu yang menyakitkan dan menyedihkan. Kepedihan yang diakibatkan oleh karena seseorang dari keluarga besar menyakiti hati kita, membuat kita susah dan ketika mendengar kabarnya. Aduh amit amit kok mesti membuat orang jadi susah aja. Dan berbagai macam pernyataan yang akan keluar di hati atau bibir kita. " enggak bisa kah kalau tidak berbuat aneh aneh " atau " kok senang cari gara gara saja sih " Lebih sakit atau enggak enak lagi ketika terkait dengan uang. Entah pinjam uang tidak pernah dikembalikan, menipu kita karena uang, dan sebagainya.  Dan ketika kita relakan uang itu, eh dari saudara kita tidak ada perbuatan yang lebih baik ia lakukan. Saya mengalaminya dengan sa

EFFORT

Effort Artikel ini ditulis dari ketinggian 30.000 kaki menuju ke Jakarta sambil membaca buku Watcha Gonna Do With That Duck ? Karya dari SETH GODIN. Pengarang buku bisnis yang selalu memberikan inspirasi kepada saya untuk bertindak hal baru dan tetap berkomitmen untuk berkembang. Di salah satu artikelnya dalam buku ini adalah soal EFFORT. Yang bisa diterjemahkan sebagai : Perjuangan atau konsistensi untuk melakukan sesuatu. Dimana saya harus banyak belajar. Contoh kasusnya adalah bagaimana menggunakan waktu 120 menit dengan efektif. Mengurangi atau membatasi sosial media, nonton tv dan menggantikannya dengan berolahraga 30 menit, membaca buku non fiksi atau blog selama 30 menit, menggunakan 1 hari bersama dengan orang tersayang (tanpa ada gangguan). Satu hal yang saya pelajari masih susah untuk melakukan hal tersebut di atas. 4 bulan lalu saya bisa setiap hari berolahraga jalan kaki. Setelah musim hujan. Untuk memulai kembali dan menjadi suatu konsisten menjadi sangat sulit kembal

Terobosan di Perusahaan

Ketika menulis artikel ini. Tanggal 17 Mei 2018 ini tepat 14 tahun saya berkarya di perusahaan ini. Perjalanan dari seorang fresh graduate yang merupakan perusahaan pertama bekerja sampai menduduki posisi seorang manager . Kalau bertanya tanya kok betah di perusahaan ini. Jawaban saya karena kebebasan. Kebebasan untuk mengeluarkan ide dan melaksanakan ide tersebut. Bila ide itu tidak berhasil, perusahaan menghargai hal tersebut sebagai pembelajaran . Perusahaan juga menantang untuk berpikir kreatif dan maju ke depan. Membuat breakthrough. Wah enak ya kalau begitu ? Jawabannya Enak dan bertanggungjawab. Bertanggungjawab terhadap proses dan hasil pekerjaan itu. Dan tetap mematuhi koridor aturan perusahaan yang berlaku. Pimpinan saya selalu mengatakan bila kita mencoba sesuatu. Itu adalah laboratorium kita. Gunakan dengan baik dan benar benar diresapi. Diamati dengan jelas. Seperti layaknya orang berenang. Ya sekalian juga menyelam dan kalau bisa airnya dicoba ditelan. Apa lagi yan

Uang Laki Laki

Ketika masuk dalam dunia keluarga. Sebagai suami dan kepala keluarga,dari pengalaman saya adalah melakukan manajemen keuangan. Keuangan dalam rumah tangga bisa diatur oleh istri atau suami atau berdua. Dan itu disesuaikan dengan perjanjian masing-masing. Dan menurut saya tidak jadi maslaah ketika bisa mengatur keuangan dengan baik. Satu hal yang jadi pengalaman saya adalah sebagai laki laki pasti memiliki keinginan untuk dapat membeli sesuatu untuk memuaskan hasrat kita. Hasrat dalam hobby,  mainan, traveling, dan sebagainya. Boys will be boys. And girls wanna have fun. Sebelum berkeluarga keinginan itu pasti bisa disalurkan. Tetapi ketika berkeluarga akan menjadi hal yang berbeda. Karena keinginan itu akan ditahan karena uangnya dipakai untuk berkeluarga. Dan yang pasti. Jangan ditahan lama lama. Nanti akan kebawa emosi karena tidak ada penyaluran keinginan. Hehehe. Lebih baik dibicarakan saja kepada istri untuk saling mengerti. Entah sampai sekarang saya tidak bisa mengerti dan

Hutang Budi

Dalam setiap hal, beberapa kali Papa mengatakan bahwa, uang itu bisa dicari, namun beberapa hal tidak dapat dicari. Seperti tali kekeluargaan, kesehatan, kebahagiaan. Kadang kali saya melihat dan merasakan bahwa ada beberapa pengorbanan yang dilakukan oleh keluarga dengan materi, uang, tenaga dan waktu kepada sanak keluarga, maupun kepada rekan bahkan kepada orang yang baru ditemui atau dikenal.               Yang pasti adalah kebaikan adalah satu yang mendasari hal ini, dan kemudian yang saya lihat adalah sebuah ketulusan dalam memberi. Tidak berharap untuk menerima kembali apa yang sudah diberikan. Dan suatu kepercayaan, bahwa Tuhan yang melihat semua, dan nanti Tuhan akan berikan kembali dalam bentuk lain.               Jangan dihitung apa yang sudah kau berikan. Pesan papa kepada saya. Adanya suatu kebaikan dan ketulusan ini, pasti ada sesuatu hal yang memicu. Papa hanya mengatakan bahwa di suatu masa lalu, Papa pernah merasakan suatu kebaikan dari seseorang, dibantu dengan s

Image Diri

Jam 1746. Sambil menunggu istri yang masih bertemu drngan klien. Saya menunggu di salah satu meja di sebuah kedai kopi hijau. Menyruput teh hijau campur susu hangat atau teh hijau  hangat campur susu. Ah sudahlah, sambil menikmati keriuhan pembicaraan dari sebuah kelompok ibu ibu yang sedang membicarakan anak mereka. Dan sebelah meja mereka seperti sekelompok mahasiswa yang membawa tugas mereka dan asik berdiskusi. Di meja bar kopi tidak ramai. Dan masih ada satu atau dua orang yang memesan minuman. Saya di sini untuk mengambil edisi minuman gratis saja sambil menunggu. Memang kedai kopi hijau ini fenomenal dan memang sih kalau ukuran kopi saja ini cukup mahal. Mahalnya apa bikin prestis ketika membawa secangkir papercup dengan logo mermaid nya ? Iya bikin prestis memang. Wuih minumnya....di kedai itu..... Sama dengan kedai kopi yang lain dengan konsep serupa ada prestise yang timbul. Prestise akan sebuah image yang ditampilkan. Seberapa penting kah image itu ? Buat diri sendi

CERAI

Saya teringat sekali tentang cerita disney atau cerita anak anak jama dahulu tentang suatu kisah yang diakhiri dengan Happy Ending, dimana sang pangeran dan putri hidup bahagia selama lamanya. Dengan dikaruniai kekayaan, anak, dan sebagainya. Pikiran anak saya kemudian terusik dengan kondisi nyata dimana kehidupan dunia ini kembali lagi tidak sama dengan harapan dan impian anak anak. CERAI atau BERPISAH SELAMANYA muncul. Suatu kata yang agak menakutkan didengar. Ada satu hal yang memprihatinkan timbul disana. Di keluarga besar saya juga mengalami hal ini, dan saya sedih ketika ada keluarga yang mengalaminya. Saya terusik dengan proses awal ketika sebelum perceraian itu timbul, atau sebelum pernikahan itu berlangsung. Saya berpikir kenapa pada waktu awal tidak ada pendalaman karakter dan sikap yang dilakukan. Ada sanggahan nah mana kita tahu kalau pasangan kita seperti itu nantinya. Iya benar kita tidak tahu, tapi apakah kita tidak ikut menciptakan hal hal itu. Kurangnya komunikasi

Nilai Pribadi

2 hari saya mendapatkan pelatihan tentang Nilai nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang menjadi dasar dan cerminan dari perusahaan itu sendiri. Dan dalam pelatihan tersebut dikatakan bahwa sebenarnya nilai nilai perusahaan itu berasal dari nilai nilai pribadi. Jadi nilai pribadi itu sangat penting. Nilai itu yang juga cermin bagaimana kita bersikap. Itu akan timbul ketika orang berinteraksi dengan kita. Bila kita memiliki nilai kejujuran, maka sekeliling kita akan memberikan respon perihal kita dapat dipercaya dalam keuangan atau tanggungjawab lainnya. Dan berlaku juga sebaliknya. Sepentingkah nilai itu buat kita ? Iya penting sekali. Karena itu yang akan menjadikan diri kita sekarang. Bila kita tidak menjaganya maka. Sekeliling kita akan memberikan respon negatif. Yang akhirnya akan mempengaruhi kita untuk berbuat negatif lagi. Bagaimana caranya menjaga nilai kita ? Dengan terus mengasah hal hal positif di kehidupan kita. Bila kita mau belajar mengenai kejujuran. Maka belajarlah

Dont be so hard on yourself

Tepat hari senin kemarin. Di saat perjalanan menuju ke kantor dan mendengarkan radio. Terdengarlah lagu dari Jess Glyne. Mungkin tidak terlalu terkenal bila menyanyi solo. Tapi penyanyi ini berduet dengan Clean Bandit dengan lagunya *Rather Be* Dont be so hard on yourself Learn to forgive, Learn To let go Everyone trips, everyone falls Sambil mendengarkan, saya berpikir Benarkah saya terlalu keras buat diri saya ? Terlalu keras karena saya mencoba berbuat yang terbaik dalam aspek kehidupan saya. Dicoba dulu langkahnya. Bila tidak bisa ya sudah. Tapi yang penting dicoba. Mengambil tanggungjawab dan andil dalam setiap tugas meski tanggungjawab itu mungkin bukan langsung ke saya. Tapi kalau tidak ada yang ambil, pasti akan menjadi berantakan. Merasa harus selalu bertanggungjawab. Harus dikerjakan dengan benar dan baik. Dan bila tidak dikerjakan dengan baik ada kecemasan yang timbul dan ketakutan bagaimana bila salah, bagaimana bila tidak benar,dan yang lain lain. Efeknya. Ya str

Menikah atau Lajang ?

Di usia menjelang 25 tahun (dulu), pasti ada pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya, yakni sudah punya pacar belum dan berakhir dengan pertanyaan : kapan menikah ? Pertanyaan itu kadang menjadi hal yang menyebalkan ketika kita lagi sensi atau melankolis, karena kita berkaca. Ini kehidupanku, mau nikah keh, mau jomblo kek, memang kenapa ? Mau dibantuin membiayain pernikahannya ? Hahaha. Pikiran jelek saya pun keluar, aduh orang - orang ini kok ya seneng to ngusilin hidup orang.  Memang di usia 25 tahun dulu, saya masih single. Memang ada cewek yang ditaksir, tapi saya masih slow dulu. Nah yang susah ketika yang tanya orang tua. Mau njawab apa pula...., lah emang masih belum punya pacar, terus mau diapain. Alhasil ketika saya masih menjawab belum, mulai dah, si mama heboh. Jurus mengenalkan anaknya temennya mama, anaknya ini, anaknya temen gereja, dan sebagainya. Dan mau enggak mau, ya tetap ditemuin kan. Dan apakah berhasil..... enggak juga. Memang saya berpikir, entar

Krisis Air

Air 90% tubuh kita berisi cairan dan kita setiap hari membutuhkan cairan untuk kita hidup. Kita tidak bisa lepas dari air. Dan bila saudara membaca beberapa waktu ini, adanya satu kota besar di africa yakni CAPE TOWN yang sudah darurat air, sudah tidak krisis lagi. Karena persediaan air berkurang akibat perubahan musim 3 tahun terakhir. Distribusi terbatas dan dibatasi. Mandi yang tadinya bisa sepuasnya dijatah hanya 2 menit saja. Dan sumber air dijaga militer. Untuk mencegah terjadinya chaos. Tidak dapat dibayangkan bila terjadi kekurangan air pada kota dengan penduduk 4 juta orang,dan nyatanya itu terjadi. Kembali lagi di Indonesia, bisakah terjadi. Kan negara kita banyak airnya daripada daratannya. Bisa jadi. Saya pernah membaca sebuah artikel bahwa sumber air di kabupaten malang dan batu beberapa sudah kering. Akibat yang terjadi dari penebangan pohon dan hutan yang ada dan mengubahnya menjadi lahan pertanian atau sebuah hunian. Dan syukurnya sudah dimulai kembali untuk mem

Kekuatan Hati

Kekuatan Hati Sebenarnya apakah kekuatan itu ? Kekuatan itu adalah suatu langkah untuk bergerak maju, kekuatan itu suatu ketahanan kita dalam menjalani hidup. Kekuatan itu ketika kita tahu dimana ketika kita menoleh ke belakang, ada Tuhan beserta dengan kita. Saya berbicara sebagai seseorang yang percaya akan eksistensi Tuhan. Keberadaan Tuhan yang merancang Grand Design kehidupan kita. Kekuatan itu juga bicara perihal penyerahan diri ketika kita lemah. Karena ada suatu batas kekuatan kita sudah mentok atau sudah di ujung plafond. Dan disana hanya ada penyerahan diri. Ada kalanya kita merasa lemah, merasa sepi di tengah keramaian. Lonely in crowd. Seolah olah tidak ada yang peduli kepada kita. Teronggok lemah di suatu jalan besar, dan orang yang berjalan tidak menoleh untuk mengulurkan tangan kepada kita. Kekuatan itu berasal dari perjalanan hidup kita. Suatu perjuangan untuk mendapatkan kekuatan. Sama seperti ketika kita bermain game. Ketika kita naik level, kekuatan kita semakin

PETA

Era digital ini, sangat berpengaruh besar kepada kehidupan kita sehari hari. Salah satunya adalah ketersediaan google map, yang membantu kita untuk menemukan sesuatu di kota atau daerah lain. Sebelum era internet ada, kita selalu mengandalkan peta. Saya teringat papa saya yang selalu tiap tahun membeli peta baru ke toko buku ketika akan berangkat liburan. Dan selalu mempelajari malam sebelum kami semua berlibur di hari berikutnya. Dan peta itu selalu dibuka ketika kami beristirahat di perjalanan untuk makan siang, atau melepas lelah. Dan anehnya meskipun kota yang sering kami datangi waktu liburan, yang notabene papa hafal jalan jalannya. Pasti tetap beli peta. Dan ini terjadi sampai sekarang, suka membeli peta. :) Tidak ada yang salah membeli peta. Tapi untuk sekarang lebih praktis menggunakan peta digital, yang notabene bisa selalu update. Nah, masalahnya apakah update ini benar benar update. Menurut saya belum tentu. Ini pengalaman saya ketika baru saja pulang dari Malang ke

3 KATA BERARTI

Dalam minggu ini, saya teringat dengan suatu pesan dari seseorang melalui twitter tentang 3 kata AJAIB yang berpengaruh dalam kehidupan kita sehari hari. Kata ini adalah 3 kata dalam bahasa inggris, namun memiliki arti dan dampak yang sama, yakni : 1. PLEASE (TOLONG) 2.    THANK YOU (TERIMA KASIH) 3. SORRY (MAAF) 3 Kata di atas memang saling melengkapi satu dengan yang lain. Dikatakan bila kita sudah terbiasa menggunakan 3 kata di atas, maka hal itu akan menjadi suatu kebiasaan yang baik dan paling tidak membuat dunia ini menjadi lebih baik lagi. Sering saya dengar kalau kita membutuhkan pertolongan hanya kata “ Eh ambilkan itu dong “ ,                        “ Bukakan pintunya dong”, “ Anterin aku sekarang, sudah terlambat nih” , dimana kata-kata itu menjadi suatu perintah bagi orang lain. Dan belum tentu orang tersebut dapat menerima dengan senang hati, dan mungkin dongkol “ Eh siape elo” Thank You atau Terima kasih mungkin lebih biasa dan lazim diucapkan, dan tid

PUJIAN

Apa yang kamu rasakan ketika kamu dipuji oleh seseorang karena kecantikan atau ketampananmu,kepandaian dan keahlianmu  atau kesopanan dan kerendahhatianmu ? Pasti ada rasanya berbunga bunga dan hati ini meluap luap kegirangan. Wah kapan lagi bisa dipuji. Lebih lebih bila pujian itu terucap di hadapan banyak orang ? Wah tersipu sipu dan muka pasti memerah seperti tomat. Saya mengamati agak jarang orang indonesia memberikan pujian pada saat bertemu sesrorang. Semoga tidak benar ya. Lebih ke arah pernyataan seperti ini. "Wah agak kurusan ya ?" "Wah agak gemukan sekarang." "Wah jadi Bos sekarang" Jadi pernyataan itu membuat ambigu. Antara memuji dan menyindir. Hehehehe. Saya masih perlu belajar untuk memberikan apresiasi atau pujian. Dan bila pernyataan di atas menjadi suatu pujian akan berubah seperti ini "Wah ada yang berubah ya, sekarang kelihatan lebih fit ya" "Hebat ya kamu udah punya perusahaan sendiri" Cuma kata kata perlu

Pilihan

Ada kalanya aku tidak bisa memilih, Aku hanya seorang bayi yang dilahirkan, Aku tidak tahu dimana aku dilahirkan Di rumah sakit, di rumah bidan, di rumah sendiri atau di hutan belantara Aku tidak mengetahui wajah orang tuaku karena pada saat itu aku hanya menangis Aku tidak tahu dimana aku akan dibesarkan, apa di sebuah desa , di kota metropolitan, atau di sebuah kota kecil dekat pantai. Aku tidak tahu bahasa apa yang akan kupakai dan kupelajari. Aku hanya seorang bayi yang lemah, yang membutuhkan kasih sayang. Yang membutuhkan bantuan ketika aku kencing, membutuhkan makanan yang sudah siap ketika aku lapar, membutuhkan kehangatan di saat aku merasa dingin. Ketika aku beranjak dewasa, aku belajar soal kasih sayang dan benci. Dimana saat aku belajar kasih sayang dan kapan aku merasa benci dan dibenci. Aku bisa memilih untuk membenci atau aku bisa memilih untuk mengasihi. Dan jika mengasihi memberikan aku kedamaian, kenapa aku tidak mau merelakan kebencian untuk sirna dalam hidu

Beda Generasi

Dalam pekerjaan sehari hari, saya mempunyai tim yang selisih umur hampir 8 tahun lebih muda dari saya. 1 Perempuan dan 2 laki laki. Saya lahir di permulaan tahun '80an dan mereka lahir di permulaan tahun '90an. Mereka tidak terlalu mengalami secara langsung konflik '98 dan di usia SMA sudah menggunakan Handphone. Yang pada saat itu sedang booming sekali. Berusaha Mengerti tentang tim yang usia 10 tahun lebih muda dari saya membutuhkan tenaga dan cara tersendiri. Mereka lebih ceplas ceplos menyatakan unek uneknya ke saya. Daripada jaman 14  tahun lalu pada saat saya bekerja tidak akan berani ngomong ceplas ceplos dengan atasan saya. Dengan santai mereka bisa mengomentari langsung pakaian saya yang gak match suatu hari atau bercanda hal hal remeh dengan saya. Yang saya pelajari saat ini adalah memberikan kesempatan kepada mereka untuk berekspresi dan berbuat apa yang menurut mereka mampu dan bisa. Dengan satu tujuan/goal yang jelas. Bila tidak jelas, maka saya akan coba