Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

CERAI

Saya teringat sekali tentang cerita disney atau cerita anak anak jama dahulu tentang suatu kisah yang diakhiri dengan Happy Ending, dimana sang pangeran dan putri hidup bahagia selama lamanya. Dengan dikaruniai kekayaan, anak, dan sebagainya. Pikiran anak saya kemudian terusik dengan kondisi nyata dimana kehidupan dunia ini kembali lagi tidak sama dengan harapan dan impian anak anak. CERAI atau BERPISAH SELAMANYA muncul. Suatu kata yang agak menakutkan didengar. Ada satu hal yang memprihatinkan timbul disana. Di keluarga besar saya juga mengalami hal ini, dan saya sedih ketika ada keluarga yang mengalaminya. Saya terusik dengan proses awal ketika sebelum perceraian itu timbul, atau sebelum pernikahan itu berlangsung. Saya berpikir kenapa pada waktu awal tidak ada pendalaman karakter dan sikap yang dilakukan. Ada sanggahan nah mana kita tahu kalau pasangan kita seperti itu nantinya. Iya benar kita tidak tahu, tapi apakah kita tidak ikut menciptakan hal hal itu. Kurangnya komunikasi

Nilai Pribadi

2 hari saya mendapatkan pelatihan tentang Nilai nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang menjadi dasar dan cerminan dari perusahaan itu sendiri. Dan dalam pelatihan tersebut dikatakan bahwa sebenarnya nilai nilai perusahaan itu berasal dari nilai nilai pribadi. Jadi nilai pribadi itu sangat penting. Nilai itu yang juga cermin bagaimana kita bersikap. Itu akan timbul ketika orang berinteraksi dengan kita. Bila kita memiliki nilai kejujuran, maka sekeliling kita akan memberikan respon perihal kita dapat dipercaya dalam keuangan atau tanggungjawab lainnya. Dan berlaku juga sebaliknya. Sepentingkah nilai itu buat kita ? Iya penting sekali. Karena itu yang akan menjadikan diri kita sekarang. Bila kita tidak menjaganya maka. Sekeliling kita akan memberikan respon negatif. Yang akhirnya akan mempengaruhi kita untuk berbuat negatif lagi. Bagaimana caranya menjaga nilai kita ? Dengan terus mengasah hal hal positif di kehidupan kita. Bila kita mau belajar mengenai kejujuran. Maka belajarlah

Dont be so hard on yourself

Tepat hari senin kemarin. Di saat perjalanan menuju ke kantor dan mendengarkan radio. Terdengarlah lagu dari Jess Glyne. Mungkin tidak terlalu terkenal bila menyanyi solo. Tapi penyanyi ini berduet dengan Clean Bandit dengan lagunya *Rather Be* Dont be so hard on yourself Learn to forgive, Learn To let go Everyone trips, everyone falls Sambil mendengarkan, saya berpikir Benarkah saya terlalu keras buat diri saya ? Terlalu keras karena saya mencoba berbuat yang terbaik dalam aspek kehidupan saya. Dicoba dulu langkahnya. Bila tidak bisa ya sudah. Tapi yang penting dicoba. Mengambil tanggungjawab dan andil dalam setiap tugas meski tanggungjawab itu mungkin bukan langsung ke saya. Tapi kalau tidak ada yang ambil, pasti akan menjadi berantakan. Merasa harus selalu bertanggungjawab. Harus dikerjakan dengan benar dan baik. Dan bila tidak dikerjakan dengan baik ada kecemasan yang timbul dan ketakutan bagaimana bila salah, bagaimana bila tidak benar,dan yang lain lain. Efeknya. Ya str

Menikah atau Lajang ?

Di usia menjelang 25 tahun (dulu), pasti ada pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya, yakni sudah punya pacar belum dan berakhir dengan pertanyaan : kapan menikah ? Pertanyaan itu kadang menjadi hal yang menyebalkan ketika kita lagi sensi atau melankolis, karena kita berkaca. Ini kehidupanku, mau nikah keh, mau jomblo kek, memang kenapa ? Mau dibantuin membiayain pernikahannya ? Hahaha. Pikiran jelek saya pun keluar, aduh orang - orang ini kok ya seneng to ngusilin hidup orang.  Memang di usia 25 tahun dulu, saya masih single. Memang ada cewek yang ditaksir, tapi saya masih slow dulu. Nah yang susah ketika yang tanya orang tua. Mau njawab apa pula...., lah emang masih belum punya pacar, terus mau diapain. Alhasil ketika saya masih menjawab belum, mulai dah, si mama heboh. Jurus mengenalkan anaknya temennya mama, anaknya ini, anaknya temen gereja, dan sebagainya. Dan mau enggak mau, ya tetap ditemuin kan. Dan apakah berhasil..... enggak juga. Memang saya berpikir, entar