Langsung ke konten utama

Here Comes A New Challenger

Judul di atas pasti agak familiar bila saudara termasuk yang senang maen game fighting.
Tagline itu diambil dari serial games STREET FIGHTER yang populer di tahun 1990-an (dan sampai sekarang), ketika ada pemain baru yang akan menantang pemain petahana (Defender)

Saya bahas Here Comes A New Challenger ini dalam kaitannya dengan adanya pegawai baru yang masuk di kantor, dan kita merasa bahwa nih pegawai baru masuk bakal jadi saingan ku nih. Kenapa saya bahas ? Ya karena saya mengalami.

Posisi saya terusik dengan adanya pegawai baru, yang notabene mungkin kapasitas dan kemampuannya diatas kita atau bisa jadi dibawah kita. Nah paling repot kalau pegawai baru yang masuk itu menduduki posisi diatas kita, dan lebih muda dari kita. Sudah deh, pasti akan timbul pemikiran, nih anak masih muda, bau kencur, gak bisa apa-apa dan pikiran pikiran negatif yang lain.

Wajar kah ? Ya Wajar dong itu terjadi. Toh memang itu membuat kita merasa tidak nyaman, dan dia masuk di teritorial kita yang nyaman. Akhirnya kita mulai mencari tahu, KEPO, cari sedetail informasi tentang pegawai baru ini. Dan ketika kita mulai mendapatkan kekurangan si pegawai ini. Wuih senang sekali rasanya dan akhirnya kita merasa, pegawai baru itu tidak ada levelnya sama kita.
Dan kita kembali ke zona nyaman kita.

Eh benarkah yang terjadi seperti itu ? Enggak juga sih. Saya tidak kembali ke zona nyaman saya. Karena saya akan masuk battle zone.

Dalam tahap pemikiran awal, saya sudah batasi diri saya dengan Personel dan Profesional. Profesional saya yang harus jalan. Saya akan mencari informasi si pegawai baru ini memang ditambahkan ke perusahaan untuk apa. Perusahaan pasti punya tujuan yang ingin dicapai dalam waktu cepat dan tepat. Bila tidak, ya tidak mungkin melakukan rekruitmen.

Kemudian bila memang ditugaskan yang bersinggungan dengan pekerjaan kita. Ya perkenalkan diri kita, apa yang sedang kita kerjakan, dan tanyalah apa yang bisa dilakukan untuk membantu tugas dia. Ha... Bantu pegawai baru ? Iya lah dibantu. Ya kembalikan ke kita, kalau kita masuk perusahaan baru, pasti kita berharap kan ada orang lama di sana yang bisa membuat kita cepat untuk beradaptasi dengan informasi perihal perusahaan. Karena itu akan membantu mempercepat pekerjaan kita juga kan. Dan pasti kita akan selalu teringat kepada si orang tersebut.

Setelah mendapatkan informasi yang cukup jelas perihal pegawai baru ini, kembali ke kita. Maukah kita meningkatkan kemampuan diri kita. Iya memang kemampuan orang berbeda beda dan tidak semua memiliki kemampuan yang sama. Intinya begini, apa yang membuat kita lemah, kikislah hal itu dan apa yang membuat kita kuat (kemampuan, pemikiran, kepemimpinan) diasah terus sehingga menjadi lebih kuat.

Eh jangan GOSIPnya dikuatin, terus BACKSTABnya dimainkan. Itu mah GAK PROFESIONAL dan jelas banget kita itu SUDAH JAUH LEBIH BAWAH dari pada si pegawai baru. Rugi buat kitanya sendiri, karena yang dipikirin akhirnya gimana buat pegawai itu cepat mengundurkan diri dari posisinya dan keluar dari perusahaan. 'Kan lebih enak kalau kita yang meningkatkan diri kita sendiri dan bisa kita yang dipromosikan naik jabatan atau naik gaji.

Jadi jika saudara sekarang masih berkutat dan mengasihani diri kita sendiri.  WAKEUP Man ! BANGUN ! Anda sudah terlelap banyak.

Buktikan diri sendiri bahwa saya itu memiliki kompetensi yang baik dalam bekerja.

Jadi selamat berjuang. ! FIGHT !








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Break The Routines

For 5 working days, you passed the same road. You met the same newspaper guy with that morning smile You listen to the same radio  And you park your car or motorcycle in the same position like yesterday or day before. Why we're doing routines ? Is there any possibilities to break the routines, yes there is... But it make us do more effort than the usual. I've read a book, and there's a man that each day, he is going to office, using different path that he already used yesterday. To break his routines. Break the routines, will make us got a chance to had new experience. It might you had the flat tire when you travel to the office, but give opportunity to for you to learn the workshop around that can repaired your flat tire. It might you stop to one of the bakery store that you haven't known, and you got your new favorite pastries. And it might.... you resign for your current job and have fun. You might had new challenge ahead because of...

Terus Berbuat baik

Berbuat baik adalah adiktif. Kenapa menajdi adiktif, karena itu membuat kita bahagia, senang, terharu, dan damai. Serta membuat kita untuk terus menerus berbuat baik kembali. Hari ini, saya membaca artikel di twitter yang kembali lagi mengajak kita untuk berbuat baik atau paling tidak mengajak kita untuk menjadi lebih baik. Kita semua pasti pernah nonton bioskop kan. Nah pasti setelah bioskop selesai, pasti sudah ada bapak atau ibu petugas kebersihan yang menanti untuk melakukan pembersihan. Dalam artikel ini, diinformasikan bahwa petugas kebersihan ini diberikan waktu hanya 15 menit untuk melakukan pembersihan teater. Nah bila kita tahu kondisi sekarang ada beberapa kondisi dimana banyak sampah yang ditinggal,tercecer popcorn di lantai dan mungkin ada tumpahan minuman. Ini menjadi tugas mereka dalam membersihkan. " Lho kan memang dibayar untuk melakukan pembersihan ", memang benar. Tapi kalau kita bisa memudahkan mereka, bukannya lebih baik ya. Terus kan di bioskop tidak...