Langsung ke konten utama

CERAI

Saya teringat sekali tentang cerita disney atau cerita anak anak jama dahulu tentang suatu kisah yang diakhiri dengan Happy Ending, dimana sang pangeran dan putri hidup bahagia selama lamanya. Dengan dikaruniai kekayaan, anak, dan sebagainya.

Pikiran anak saya kemudian terusik dengan kondisi nyata dimana kehidupan dunia ini kembali lagi tidak sama dengan harapan dan impian anak anak.

CERAI atau BERPISAH SELAMANYA muncul. Suatu kata yang agak menakutkan didengar. Ada satu hal yang memprihatinkan timbul disana. Di keluarga besar saya juga mengalami hal ini, dan saya sedih ketika ada keluarga yang mengalaminya.

Saya terusik dengan proses awal ketika sebelum perceraian itu timbul, atau sebelum pernikahan itu berlangsung. Saya berpikir kenapa pada waktu awal tidak ada pendalaman karakter dan sikap yang dilakukan. Ada sanggahan nah mana kita tahu kalau pasangan kita seperti itu nantinya.

Iya benar kita tidak tahu, tapi apakah kita tidak ikut menciptakan hal hal itu.

Kurangnya komunikasi, keengganan mendengar pasangan kita dengan berbagai macam alasan yang capek, keinginan kita atau harapan kita yang terlalu berlebih untuk pasangan kita, keinginan untuk mau cepat kaya, keinginan untuk lebih daripada yang lain, dan sebagainya.

Dan apakah benar kita menggumulkan calon pasangan kita dalam setiap doa kita. Memberikan kesempatan untuk Tuhan berbicara dalam hati kita apakah dia pasangan kita ?

Atau apakah kita tidak mau merubah diri kita sendiri untuk bisa menerima kelemahan dan kekurangan calon pasangan kita.

Kalau memang pasangan kita tidak cantik, atau ganteng. Ya sudah jangan diminta untuk lebih ganteng atau cantik secara fisik. Dianjurkan saja untuk berdandan lebih menarik. Tapi bila tidak bisa. Ya sudah,diterima saja.

Tapi kembali lagi apakah kita mengasihi pasangan kita, kalau mengasihi ada unsur pengurbanan yang kita lakukan didalamnya.

Tulisan ini hanya memberikan suatu pendekatan kepada saya yang sedang menjalani kehidupan berkeluarga untuk terus menerus belajar mendengar, mengasihi tanpa syarat pasangan hidup saya. Dan harapan saya juga untuk anda yang membacanya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

italian cuisine

so i wanna try to review oneof italian cuisine that i ate in dinner today. actally i spent it alone and have adinner alone is not good at all. totally., so instead i just eat, i also wrote this blog. so today i ate. creme de fungi (mushroom soup) and spinaci ravioli (spinach pasta) with carrot, brocolli, and pieces of chicken breast with cheesy sauce. the soup is nice, but i also tried in one of thefine dining restaurant, the one that i ate is still not good enough, not perfecto. but, it depend the chef and the prices. anyway for the first time i eat this kind of vegetables pasta, so the pasta is greenish colour. and the taste of thespinach is still there. so it doesnt loose the spinach taste. the greenish pasta is like the greennoodles, ithink it used the same based i gredient : spinach. but one of my favourite restaurant that i used to eat, doesnt taste the spinach at all. only the greenish colour, :) i like italian cuisine, but not like the pizza hut style, a mass product food

Pinjaman Uang

Satu hal yang aneh yang menurut saya beberapa kali alami. Dan entah kenapa kok selalu ada saja adalah ketika saya mendapatkan rejeki dalam bentuk uang. Ada kerabat atau seseorang yang tiba tiba menelepon saja dan memang karena ada kebutuhan yang dibutuhkan saat itu,menanyakan kepada saya untuk dapat meminjam uang untuk hal hal tersebut. Dan ketika di saat hal itu terjadi. Nurani saya bergejolak. Dipinjamkan sesuai permintaan, atau tidak sesuai permintaan atau tidak sama sekali. Bukan berarti di saat itu rejeki tersebut saya tidak butuh. Saya membutuhkannya tapi kembali lagi bukan suatu emergency. Yang saya bahas dalam hal ini adalah. Kenapa ya kok saya ? Bukan orang lain. Dan kenapa dalam hitungan jam ketika saya mendapatkan rejeki itu. Eh kok ada yang kontak saya. Berusaha untuk berpikir dan berpikir.... namun selalu mengarah ke satu hal. Tuhan pengen ajak saya belajar untuk dapat memberi. (Meski awalnya terasa berat) Nanti untuk urusan uang itu kembali kapan. Ya saya berpikir k

Human Capital Fighter

My resolution for 2012 about fighting for Human Resources is finally achieved last April. About asking raising for my coworker, and also about myself. And about the finalisation about the status of my coworker to become a fixed employee. Somehow, i believe a leader is a person who know the capability of his team and encourage them to do the best, and they will do the best beyond your expectation. That what i believed. It's not how big the precentage of the raise (well, it affect also), but they know how you fight, and they will know that they are part of the team, and they feel "I'm exist and I'm part of this whole company process". If you fight for them, i believe that they will do beyond. What next step, is to provide more human capital that beyond expectation. A sincere one, and have a big passion to make something better, improve something to be a marvelous. to analyze small things and detail and make it a breakthrough and innovative one. well, i enjoy thi