Satu hal yang aneh yang menurut saya beberapa kali alami. Dan entah kenapa kok selalu ada saja adalah ketika saya mendapatkan rejeki dalam bentuk uang.
Ada kerabat atau seseorang yang tiba tiba menelepon saja dan memang karena ada kebutuhan yang dibutuhkan saat itu,menanyakan kepada saya untuk dapat meminjam uang untuk hal hal tersebut.
Dan ketika di saat hal itu terjadi. Nurani saya bergejolak. Dipinjamkan sesuai permintaan, atau tidak sesuai permintaan atau tidak sama sekali.
Bukan berarti di saat itu rejeki tersebut saya tidak butuh. Saya membutuhkannya tapi kembali lagi bukan suatu emergency.
Yang saya bahas dalam hal ini adalah. Kenapa ya kok saya ? Bukan orang lain. Dan kenapa dalam hitungan jam ketika saya mendapatkan rejeki itu. Eh kok ada yang kontak saya.
Berusaha untuk berpikir dan berpikir.... namun selalu mengarah ke satu hal. Tuhan pengen ajak saya belajar untuk dapat memberi. (Meski awalnya terasa berat)
Nanti untuk urusan uang itu kembali kapan. Ya saya berpikir kita diberikan hikmat oleh Tuhan untuk dapat berpikir dan berkomunikasi dengan baik kepada mereka yang meminjam uang kita.
Terus apakah ada kasus uang yang dipinjam itu tidak kembali. Saya harus katakan iya ada.....
Apa yang saya lakukan. Ya tetap berusaha mengingatkan dan menagih komitmennya. Namun kalau memang sudah tidak bisa bertanggunjawab terhadap komitmennya... ya sudah.
Sudah ada yang mengatur rejeki kita yakni Tuhan.
Saya juga belajar jika pemberian itu diberikan dengan rasa syukur. Percayalah bahwa itu menjadi berkat bagi orang tersebut. Dan bagi kita juga karena kita dapat membantu.
Kita tidak tahu juga apakah suatu saat posisi kita berada sebaliknya. Kita berupaya untuk meminta pinjaman kepada orang lain. Dan bisa merasakan posisinya.
Rejeki atau berkat tidak hanya masalah uang saja. Namun kesehatan,keluarga dan pekerjaan yang baik. Itu juga menjadi rejeki.
Jadi ketika rejeki dalam bentuk uang itu hadir. Belajarlah bersyukur.
Komentar
Posting Komentar