Langsung ke konten utama

Hutang Budi


Dalam setiap hal, beberapa kali Papa mengatakan bahwa, uang itu bisa dicari, namun beberapa hal tidak dapat dicari. Seperti tali kekeluargaan, kesehatan, kebahagiaan. Kadang kali saya melihat dan merasakan bahwa ada beberapa pengorbanan yang dilakukan oleh keluarga dengan materi, uang, tenaga dan waktu kepada sanak keluarga, maupun kepada rekan bahkan kepada orang yang baru ditemui atau dikenal.
              Yang pasti adalah kebaikan adalah satu yang mendasari hal ini, dan kemudian yang saya lihat adalah sebuah ketulusan dalam memberi. Tidak berharap untuk menerima kembali apa yang sudah diberikan. Dan suatu kepercayaan, bahwa Tuhan yang melihat semua, dan nanti Tuhan akan berikan kembali dalam bentuk lain.
              Jangan dihitung apa yang sudah kau berikan. Pesan papa kepada saya. Adanya suatu kebaikan dan ketulusan ini, pasti ada sesuatu hal yang memicu. Papa hanya mengatakan bahwa di suatu masa lalu, Papa pernah merasakan suatu kebaikan dari seseorang, dibantu dengan suatu ketulusan. Itu yang Papa dapatkan dan rasakan sehingga Papa berbuat sama kepada yang lain.
              Apakah itu adalah suatu hutang budi yang dibayarkan secara terus menerus kepada orang lain dengan membagikan kebaikan dan ketulusan kita ? Saya rasa itu hal yang terjadi. Suatu hutang yang akan menjadi suatu tanggungjawab pribadi karena kita merasakan kebaikan dan ketulusan orang lain, dan kita ingin membaginya kepada orang lain.
              Saya teringat sebuah Film yakni Pay it Forward. Dimana dikisahkan sebuah anak SD di Amerika yang mendapatkan tugas dari gurunya akan suatu proyek social. Dan disana ia memiliki ide ketika kita mendapatkan dan merasakan kebaikan dari orang lain, bagikan kepada tiga orang yang lain suatu kebaikan tanpa adanya imbalan apapun. Gerakan itu terduplikasi terus menerus.
              Sudahkah kita membagikan kebaikan kita hari ini ? Tentu saja didasari suatu ketulusan. Bila kita merasakan kebaikan dari orang lain. Anggap lah itu suatu hutang budi, dan kita memiliki tanggungjawab untuk dapat membayar kebaikan itu kepada orang yang lain.
              Selamat berbagi kebaikan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

italian cuisine

so i wanna try to review oneof italian cuisine that i ate in dinner today. actally i spent it alone and have adinner alone is not good at all. totally., so instead i just eat, i also wrote this blog. so today i ate. creme de fungi (mushroom soup) and spinaci ravioli (spinach pasta) with carrot, brocolli, and pieces of chicken breast with cheesy sauce. the soup is nice, but i also tried in one of thefine dining restaurant, the one that i ate is still not good enough, not perfecto. but, it depend the chef and the prices. anyway for the first time i eat this kind of vegetables pasta, so the pasta is greenish colour. and the taste of thespinach is still there. so it doesnt loose the spinach taste. the greenish pasta is like the greennoodles, ithink it used the same based i gredient : spinach. but one of my favourite restaurant that i used to eat, doesnt taste the spinach at all. only the greenish colour, :) i like italian cuisine, but not like the pizza hut style, a mass product food

Pinjaman Uang

Satu hal yang aneh yang menurut saya beberapa kali alami. Dan entah kenapa kok selalu ada saja adalah ketika saya mendapatkan rejeki dalam bentuk uang. Ada kerabat atau seseorang yang tiba tiba menelepon saja dan memang karena ada kebutuhan yang dibutuhkan saat itu,menanyakan kepada saya untuk dapat meminjam uang untuk hal hal tersebut. Dan ketika di saat hal itu terjadi. Nurani saya bergejolak. Dipinjamkan sesuai permintaan, atau tidak sesuai permintaan atau tidak sama sekali. Bukan berarti di saat itu rejeki tersebut saya tidak butuh. Saya membutuhkannya tapi kembali lagi bukan suatu emergency. Yang saya bahas dalam hal ini adalah. Kenapa ya kok saya ? Bukan orang lain. Dan kenapa dalam hitungan jam ketika saya mendapatkan rejeki itu. Eh kok ada yang kontak saya. Berusaha untuk berpikir dan berpikir.... namun selalu mengarah ke satu hal. Tuhan pengen ajak saya belajar untuk dapat memberi. (Meski awalnya terasa berat) Nanti untuk urusan uang itu kembali kapan. Ya saya berpikir k

Human Capital Fighter

My resolution for 2012 about fighting for Human Resources is finally achieved last April. About asking raising for my coworker, and also about myself. And about the finalisation about the status of my coworker to become a fixed employee. Somehow, i believe a leader is a person who know the capability of his team and encourage them to do the best, and they will do the best beyond your expectation. That what i believed. It's not how big the precentage of the raise (well, it affect also), but they know how you fight, and they will know that they are part of the team, and they feel "I'm exist and I'm part of this whole company process". If you fight for them, i believe that they will do beyond. What next step, is to provide more human capital that beyond expectation. A sincere one, and have a big passion to make something better, improve something to be a marvelous. to analyze small things and detail and make it a breakthrough and innovative one. well, i enjoy thi