Langsung ke konten utama

Figur Sejarah

Teringat akan suatu kata-kata dari Ir. Soekarno dimana pada Pada peringatan hari pahlawan 10 November 1961 saat pidato, Bapak berkata lewat pidatonya “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya

Dan ketika melihat para gambar beberapa pahlawan di uang yang kita pakai sehari hari, mungkin kita tidak mengenal dengan baik siapa pahlawan yang tertera di dalam uang tersebut. 

Sejarah merupakan suatu buku harian suatu negara, yang perlu dibaca kembali, dicoba dipikirkan, sebagai langkah untuk berjalan dan merancang tindakan kita ke masa depan. Belajar dari pengalaman baik yang berujung ke arah yang lebih baik, atau tindakan yang mengarah hal yang buruk. Pengorbanan beberapa orang untuk banyak orang, atau pengorbanan banyak orang hanya untuk satu orang.

Pada waktu berjalan di salah satu mall, saya selalu menyempatkan diri ke toko buku untuk mencari buku-buku yang menjadi trend pada saat ini. Senang sekali "blusukan" untuk mencari buku untuk dibaca. Dan ketika melewati bagian biografi, dan melihat buku-buku ukuran saku bergambar beberapa tokoh pahlawan Indonesia, saya tertarik untuk mengambil dan membaca resensi di cover belakang buku dan memutuskan untuk membelinya.

Dan pilihannya jatuh pada Bapak Soekarno dan Ibu Kartini. Kenapa memilih dua orang ini daripada pahlawan yang lain. Ya karena Pak Karno adalah salah satu bapak pendiri bangsa, dan memiliki taste yang bagus terhadap seni, mengerti arsitektur, cermat, serta entah pilihan bajunya oke punya.  Kalau Ibu Kartini, ya dia salah satu perempuan di masa itu yang memilih berjuang untuk kaum perempuan, di bawah kolonialisme Belanda, dan pada saat itu perempuan tidak memiliki hak setara dengan kaum laki-laki. 

Untuk Buku Pak Karno, sudah dibaca dan selesai dalam 1 hari. Untuk Ibu Kartini akan rencana dibaca dalam 1 atau 2 hari kedepan.

Ketika saya membaca figur sejarah ini, ada satu hal yang saya dapatkan dan syukuri. Karena jasa mereka. Di saat ini saya bisa menulis artikel di kamar saya menggunakan fasilitas laptop dan WIFI, dan saya memiliki wawasan pengetahuan dari pelajaran yang saya tempuh di masa sekolah. Memiliki pekerjaan, dan dapat menikmati hasil kemerdekaan yang mereka perjuangkan.

Hal berikutnya adalah pelajaran jatuh bangunnya mereka dalam berjuang untuk tujuannya. Pak Karno di usia 30 tahun sudah berjuang untuk negara Indonesia, ya sudah pernah dipenjara juga karena perjuangannya, dan ketika saya kembali merefleksikan kehidupan saya. Usia 30 tahun, apakah yang sudah saya perjuangkan untuk negara ini ? Ya secara gampang saya katakan ya saya bayar pajak tepat waktu, taat peraturan lalu lintas, dan hal hal kecil yang saya lakukan.

Benar sih, tapi kemudian apa lagi yang sudah saya lakukan ? Suatu pertanyaan yang susah saya jawab kemudian, selain bergumam.. hmm.... Ya jadi warganegara yang baik, dan tidak bikin susah negara atau pemerintahannya. Ya itu jawaban yang saya miliki sekarang. Memang saya pernah mengikuti Program Kelas Inspirasi selama 4 kali, dimana saya membagikan cerita dan informasi profesi saya yang saya jalankan kepada anak-anak SD kelas 4-6. Tapi apakah itu cukup ?

Apa lagi ya ? Menulis artikel ini dan bisa dibaca semua orang. Siapa tahu ada saudara yang tergerak untuk berbuat lebih kepada negara ini, menjadikan lebih baik. Bila hal itu terjadi, berarti saya telah melakukan kontribusi kecil untuk memberikan inspirasi kepada saudara yang membaca. Hore....

Dan ada di antara kita sekarang yang berada di persimpangan jalan, untuk berbuat baik atau mengikuti hal yang tidak baik. Maksud saya ketika kita ditawari melakuan suap untuk mendapatkan antrian yang lebih awal, atau memotong antrian ketika berkendara motor atau mobil, membuang sampah sembarangan, mendapatkan fasilitas lebih dengan melakukan korupsi, dan apapun lah yang merugikan orang lain. Apakah yang harus kita lakukan? 

Bila saudara dan saya sayang negara ini. Berbuatlah terbaik di perjalanan kehidupan kita di negara ini. Saya bermimpi bahwa di kota besar di Indonesia memiliki transportasi umum yang bersih, aman dan baik. Bermimpi juga bisa berjalan dengan aman di kota tempat tinggal saya dan menikmati gedung-gedung tua yang dilestarikan dengan baik. Menyusuri sungai yang bersih dan tidak ada sampah. Pergi ke tempat wisata alam yang benar-benar dijaga kelestarian dan kebersihannya. dan masih banyak lagi untuk negara ini.

Figur sejarah mengajak kita untuk berpikir ulang dan melakukan tindakan yang lebih baik. Mereka sudah menjadi contoh hidup dari perjuangan untuk negara ini. Pada saat ini adalah giliran kita, untuk menjadi suatu penggerak ke arah yang lebih baik. Dari figur sejarah, saya mengerti perjuangan itu susah, dan kemerdekaan itu adalah suatu kehormatan yang dimiliki suatu bangsa. 

Mari menjadi penggerak kebaikan untuk negara ini. Salam 













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Here Comes A New Challenger

Judul di atas pasti agak familiar bila saudara termasuk yang senang maen game fighting. Tagline itu diambil dari serial games STREET FIGHTER yang populer di tahun 1990-an (dan sampai sekarang), ketika ada pemain baru yang akan menantang pemain petahana (Defender) Saya bahas Here Comes A New Challenger ini dalam kaitannya dengan adanya pegawai baru yang masuk di kantor, dan kita merasa bahwa nih pegawai baru masuk bakal jadi saingan ku nih. Kenapa saya bahas ? Ya karena saya mengalami. Posisi saya terusik dengan adanya pegawai baru, yang notabene mungkin kapasitas dan kemampuannya diatas kita atau bisa jadi dibawah kita. Nah paling repot kalau pegawai baru yang masuk itu menduduki posisi diatas kita, dan lebih muda dari kita. Sudah deh, pasti akan timbul pemikiran, nih anak masih muda, bau kencur, gak bisa apa-apa dan pikiran pikiran negatif yang lain. Wajar kah ? Ya Wajar dong itu terjadi. Toh memang itu membuat kita merasa tidak nyaman, dan dia masuk di teritorial kita yang nya...

Break The Routines

For 5 working days, you passed the same road. You met the same newspaper guy with that morning smile You listen to the same radio  And you park your car or motorcycle in the same position like yesterday or day before. Why we're doing routines ? Is there any possibilities to break the routines, yes there is... But it make us do more effort than the usual. I've read a book, and there's a man that each day, he is going to office, using different path that he already used yesterday. To break his routines. Break the routines, will make us got a chance to had new experience. It might you had the flat tire when you travel to the office, but give opportunity to for you to learn the workshop around that can repaired your flat tire. It might you stop to one of the bakery store that you haven't known, and you got your new favorite pastries. And it might.... you resign for your current job and have fun. You might had new challenge ahead because of...

Lika liku Interview Kerja untuk Fresh Graduate

Halo, apakah ketika anda membuka artikel ini, anda sudah menyelesaikan studi anda di Diploma atau Tingkat Sarjana 1 dan Tingkat Master (S2), dan sekarang sedang terbayang dan memimpikan pekerjaan idaman anda ? Sama seperti saya dahulu ketika lulus kuliah, pada saat itu sudah kebayang rencana kerja dimana, keinginan untuk bekerja di perusahaan tertentu yang terkenal dengan gaji dan fasilitas yang baik, dan dimana sesuai dengan bidang kita. Pokoknya semangat banget deh. Memang artikel ini agak nggak pas dibaca untuk mereka yang mengembangkan usaha sendiri, membuat start up company, atau meneruskan perusahaan keluarga. Saya ucapkan selamat dulu untuk anda yang berdikari mandiri atau melanjutkan usaha keluarga. Nah untuk sebagian yang masih mencari pekerjaan. Berikut lika liku pekerjaan yang ingin saya bagikan. Untuk hal ini, saya informasikan diri saya dahulu. Saya alumni dari salah satu Institut Negeri di Surabaya dengan latar belakang Akademis : Arsitektur 13 Tahun lalu (...