Langsung ke konten utama

Lesson From Travelling to Singapore in 2006

Well, ini perjalanan pertama kali keluar negeri ke Singapura, pas ketika aku sudah 2 tahun bekerja. Dan ini bener-bener gratis total, karena dibayari sama Papa (Lumayan). Dimana tugas saya adalah menjadi seorang kakak yang baik untuk adik cewek (Cici) yang tomboy itu alias jadi Bodyguard.

Perjalanan direncanakan dari tanggal 28 Desember 2006 sampai dengan tanggal 2 Januari 2007. Menikmati tahun baru di Singapura. Wow.... Hati sudah berdebar-debar, dan sudah membuat list mau kemana saja.., karena aku adalah BOOK FREAK dan GEEK, jadi pasti lah toko KINOKUNIYA menjadi incaran dari awal, dan semua aktrasi dan museum yang isinya pengetahuan melulu.

Berangkat dari indonesia dengan pesawat dari Singapura dan sampai disana siang. Karena kita cuma berdua dan bondo buku pariwisata dan brosur saja. Jadi tanya-tanya ke orang menjadi hal wajib yang dilakukan.

Pertama kali naik MRT sangat menyenangkan. dengan membawa tas ransel dan tas jinjing (seperti pindahan rumah) kita naik MRT. Hal pelajaran pertama adalah TIKET MRT.... Kita melihat orang di depan kita pakai tuh MRT Ticketing terus kita coba. Hotel kami berada di daerah GEYLANG. (Ini menjadi satu hal pelajaran juga untuk memilih lokasi hotel). Dan butuh beberapa menit untuk mempelajari.

Setelah itu kita naik tuh MRT dari Changi ke Geylang, dan aku sperti orang kampung. memang orang kampung sih... dengan mulut menganga dan ngomong WOW... OOOOOHHHH..... SANGAR... ketika naik MRT. Sampai di Stasiun Geylang kita berhenti dan berjalan kaki ke lokasi hotel. Yang nyata2 si Hotel itu sekitar 1 Km dari Stasiun dan saat itu sedang hujan gerimis.. Untung sudah bawa payung dari Indonesia. Kita berjalan kaki, dan sampai di perempatan untuk nyeberang. Kita menunggu lampu traffic light itu berubah warna... Hampir 5 menit kita berdiri di situ, dalam hati aku nggrundel kok nih lampu kok ganti warna sih.... Eh, tiba-tiba ada orang India yang lagi jalan juga untuk nyeberang juga mencet satu tombol di Lampu traffic light itu.... dan 1 menit kemudian tuh Lampu berganti MERAH!.

DOOR! Aku hanya tersenyum kecut ke adikku, dan si CICI ini dah ngomel2 ke aku. Ya maklum lah kalo di Indonesia kan pasti kalo di perempatan tuh pasti lampunya jadi merah.... hehehe, malu. Perjalanan ini dilanjutkan dengan jalan ke hotel. Di jalan itu kok juga aneh ada Sex Shop di pinggir jalan dan menemukan 2 sex shop di situ. Aku ketawa ketiwi karena di Indonesia tidak mungkin ada sex shop di pinggir jalan. Eh nih hotel kok rada masuk di gang ya. Dan kita menemukan tuh hotel. Hotelnya adalah budget hotel. Tapi cukup bersih.... dan kita beristirahat sebentar di sana, untuk mandi-mandi dan langsung mau ke ORCHARD Road.

Oke skip perjalanan ke Orchard. Nah sepulang orchard, juga jalan kaki lagi dari Stasiun MRT Geylang, lah kok banyak sekali perempuan2 dengan mini skirt di pinggir jalan dan di gangnya hotel. Dan baru aku sadar kalo si GEYLANG itu adalah RED DISTRICT !!! OMG!!! seolah-olah aku nginep di area dekat DOLLYLAND di Surabaya.... TIDAK!!! Ya tapi namanya juga sudah terlanjur booking ya sudah deh.

Dan malem itu, dengan korden jendela kamar ditutup, aku mengintip keluar sambil melihat perempuan-perempuan itu bersenda gurau, dan .... ya gitu deh... :)

Komentar

  1. Ngga salah ta jd bodyguard,perasaan aku yang susah gara2 ada kamunya.....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WARISAN - LEGACY

Seminggu yang lalu dalam Training Leadership yang saya ikuti, dibahas mengenai apakah yang akan kita tinggalkan di perusahaan kita, apabila kita mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Dibahas pada saat itu adalah sebuah Legacy/Warisan. Apakah kita akan meninggalksan sebuah sistem operasional yang baik ? Sebuah kepemimpinan yang menjadi panutan bagi semua orang ? atau kita hanya meninggalkan sebuah cibiran dan sistem yang tidak efisien. Nah, hal itu menjadi pertanyaan secara umum buat saya. Apakah saya akan meninggalkan sebuah legacy dalam kehidupan saya ? Sebuah pertanyaan menarik yang perlu kita jawab secara personal. Apa sih legacy yang baik ? Menurut saya legacy yang baik adalah ketika legacy itu bisa membuat orang di sekitar kita menjadi lebih baik dan belajar untuk memperbaiki lagi yang sudah ada. Bila saya mengingat kemerdekaan negara ini, apakah legacy yang diteruskan kepada saya dan warga negara Indonesia. Yang pasti adalah mereka menginginkan anak dan cucu mereka d...

Nice Breakfast in the Office

Okay, i had  already in the office right now. And one thing if you've gotten to early go to the office and skip your breakfast, it for sure you spend your breakfast in the office. So, what i think a nice breakfast in the office is in this list, one of my favourites : 1. A cup of tea (Without Sugar). Tea Option : English Breakfast, Jasmine Tea, or Javanese Tea. or my      favourite : Peppermint 2. Nasi Pecel 3. Nasi Kuning Banjar 4. Instant Noodles with Spicy Flavour 5. A Cake !!! Small Bites of cheesecake will brighten your days ! Peppermint tea Bunch of Small Bites of Cakes :) Or many more, cause i think breakfast is important to refill your energy and boosting up your spirits for a whole day. Have a nice breakfast !

Generasi Milenial Awal di Pekerjaan

Tulisan ini sebenarnya untuk mengetahui apa yang saya rasakan sebagai Generasi Milenial awal. Atau generasi Y Awal. Baiklah, untuk awalnya adalah seperti ini. Saya lahir di Tahun 1981, dimana kalau beberapa dari sumber data termasuk di dalamnya wikipedia indonesia mengatakan bahwa generasi Milenial lahir di tahun 1981 sampai dengan awal tahun 2000. Mengapa dikatakan awal, karena masih banyak terpengaruh dengan generasi X dan Baby Boomers. Baru ada TV Swasta di tahun 1990 an awal, mall baru ada di tahun 1990 awal juga, dan Internet baru hadir dan digunakan di tahun 1999. Juga mengalami masa Kerusuhan tahun 1998. Apa yang terjadi ketika masuk di dunia kerja pada saat awal. 1. Saya sangat patuh dengan pimpinan saya, dan tempat dimana saya bekerja 2. Saya bisa berbeda pendapat dengan pimpinan saya, namun saya tidak bisa mengekspresikan secara terbuka melalui emosi dan wajah saya. 3. Saya tidak berani untuk menepuk pundak pimpinan saya dalam menyapa. Sapaan hanya berupa lisan. Dala...