Langsung ke konten utama

Interview Kerja - Behind The Scene

Halo,

Bertemu kembali dalam artikel ini kembali. Masih tentang lika liku pekerjaan, dan untuk saat ini saya akan sedikit menceritakan tentang apa yang terjadi pada saat interview kerja yang pernah saya alami.
Ada yang sedikit konyol, ada yang sedikit membuat bergeleng kepala.

Mari kita mulai,

Biasanya pada saat interview kerja pertama, pasti akan diberikan Form yang harus diisi berisi tentang jati diri, anggota keluarga, motivasi, permintaan salary, ukuran baju, dan sebagainya. Dan ini adalah contoh jawaban yang pernah diisi oleh calon pelamar kerja.

Pertanyaan : Apa yang menjadi motivasi anda bekerja ?
Jawaban     : Pacar

Ulasan        :
Oke, jika pacar anda memberikan motivasi, itu adalah hal yang baik tapi ini adalah form untuk melamar pekerjaan, bukan posting status di sosial media. Jadi hal ini akan menjadikan pertanyaan lanjutan, lah terus kalau putus, bagaimana dong, jadi tidak termotivasi ? 😑

Dan pada saat interview ada juga jawaban-jawaban yang menurut interviewer membuat sedikit geleng geleng. Alkisah salah seorang partner saya (perempuan usia 28 tahun) di pekerjaan melakukan interview dengan seorang anak muda laki laki yang gagah dan good looking secara penampilan dan wajah.

Pertanyaan : Apa menurutmu kelebihan kamu ?
Jawaban     : Saya ganteng mbak. (Dengan senyuman sumringah)

Partner saya langsung membuat muka 😑 (Tanpa Ekspresi) selama beberapa saat.

Ulasan :
Oke, memang bila saudara memiliki kelebihan di fisik saudara, itu adalah nilai plus, tapi kembali lagi coba disesuaikan saja, apakah lowongan yang dicari memang membutuhkan penampilan fisik, sayangnya untuk kasus di atas tidak membutuhkan penampilan fisik, namun lebih ke arah kemampuan teknis dan organisasi.

Ada juga yang dalam interview tiba-tiba melakukan hal ini

Pelamar : Maaf pak, saya boleh Curhat...... ?
Saya      : Curhat perihal apa ya ? (Saya kebingungan dengan istilah Curhat ini)
Pelamar : Jadi begini pak, saya ini Fresh Graduate dan.......
                (Intinya menceritakan soal sementara ini dia bekerja di salah satu perusahaan ayah temannya dan pergumulannya disana )

Ulasan :
Curhat itu bukan sesuatu yang wajar yaa.... dalam interview kerja, lebih tepat bila mengatakan bahwa saya masih ada pekerjaan di ......., namun saya bisa siap bekerja pada saat...... Jadi lebih ke arah pemilihan kata dan penggunaan bahasa yang baku. Dan tidak perlu cerita terlalu personal. :)

Dan pengalaman seperti ini :

Pelamar  : Saya heran pak, saya bolak balik dipanggil oleh perusahaan tapi belum ada yang manggil saya. (Posisi pelamar dengan melipatkan tangannya untuk menahan dagunya di meja)
Saya       : (Hadeh, ya gimana enggak dipanggil , lah body language nya seperti ini)

Ulasan :
Perhatikan body language, anda melakukan interview bukan berbicara dengan teman saudara, mungkin saurada tidak akan tahu apa posisi orang yang melakukan interview, bisa seorang staff sampai dengan direktur. Dan apakah saudara mau diperlakukan hal yang sama ketika posisi saudara adalah pewawancara. Ackward kan.

Dan ada juga yang melakukan seperti ini.
Posisi yang dilamar adalah SALES EXECUTIVE

Pelamar  : Wah pak, masa tidak diberikan fasilitas kendaraan bermotor (untuk mencari customer)
Saya       : (Lah, gimana to? Belum apa-apa minta fasilitas kendaraan)
               
Ulasan :
Woi, perusahaan itu kadang kadang mensyaratkan untuk dapat memiliki kendaaraan sendiri itu memang ada sedikit take and give. Bila saudara memang bisa melakukan penjualan dengan baik, pasti perusahaan akan memberikan fasilitas atau kompensasi yang sesuai. Nah apa jaminan yang diberikan saudara ketika saudara meminta fasilitas tersebut ? Apakah bisa dijamin 95 % anda bisa memenuhi target tiap bulan ?
Perusahaan akan menilai effort dan extra mile yang saudara keluarkan, dan apabila saudara memberikan extra mile, dan saudara berhasil. Saya yakin perusahaan yang baik akan memberikan kompensasi kepada saudara.

Nah, ini beberapa catatan saya, yang semoga bisa membantu saudara dalam bijak pada saat melakukan interview. Interview akan menjadi hal yang menyenangkan jika memang saudara menjawab jujur dan berlaku profesional.

Semoga sukses.















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Here Comes A New Challenger

Judul di atas pasti agak familiar bila saudara termasuk yang senang maen game fighting. Tagline itu diambil dari serial games STREET FIGHTER yang populer di tahun 1990-an (dan sampai sekarang), ketika ada pemain baru yang akan menantang pemain petahana (Defender) Saya bahas Here Comes A New Challenger ini dalam kaitannya dengan adanya pegawai baru yang masuk di kantor, dan kita merasa bahwa nih pegawai baru masuk bakal jadi saingan ku nih. Kenapa saya bahas ? Ya karena saya mengalami. Posisi saya terusik dengan adanya pegawai baru, yang notabene mungkin kapasitas dan kemampuannya diatas kita atau bisa jadi dibawah kita. Nah paling repot kalau pegawai baru yang masuk itu menduduki posisi diatas kita, dan lebih muda dari kita. Sudah deh, pasti akan timbul pemikiran, nih anak masih muda, bau kencur, gak bisa apa-apa dan pikiran pikiran negatif yang lain. Wajar kah ? Ya Wajar dong itu terjadi. Toh memang itu membuat kita merasa tidak nyaman, dan dia masuk di teritorial kita yang nya...

Break The Routines

For 5 working days, you passed the same road. You met the same newspaper guy with that morning smile You listen to the same radio  And you park your car or motorcycle in the same position like yesterday or day before. Why we're doing routines ? Is there any possibilities to break the routines, yes there is... But it make us do more effort than the usual. I've read a book, and there's a man that each day, he is going to office, using different path that he already used yesterday. To break his routines. Break the routines, will make us got a chance to had new experience. It might you had the flat tire when you travel to the office, but give opportunity to for you to learn the workshop around that can repaired your flat tire. It might you stop to one of the bakery store that you haven't known, and you got your new favorite pastries. And it might.... you resign for your current job and have fun. You might had new challenge ahead because of...

Lika liku Interview Kerja untuk Fresh Graduate

Halo, apakah ketika anda membuka artikel ini, anda sudah menyelesaikan studi anda di Diploma atau Tingkat Sarjana 1 dan Tingkat Master (S2), dan sekarang sedang terbayang dan memimpikan pekerjaan idaman anda ? Sama seperti saya dahulu ketika lulus kuliah, pada saat itu sudah kebayang rencana kerja dimana, keinginan untuk bekerja di perusahaan tertentu yang terkenal dengan gaji dan fasilitas yang baik, dan dimana sesuai dengan bidang kita. Pokoknya semangat banget deh. Memang artikel ini agak nggak pas dibaca untuk mereka yang mengembangkan usaha sendiri, membuat start up company, atau meneruskan perusahaan keluarga. Saya ucapkan selamat dulu untuk anda yang berdikari mandiri atau melanjutkan usaha keluarga. Nah untuk sebagian yang masih mencari pekerjaan. Berikut lika liku pekerjaan yang ingin saya bagikan. Untuk hal ini, saya informasikan diri saya dahulu. Saya alumni dari salah satu Institut Negeri di Surabaya dengan latar belakang Akademis : Arsitektur 13 Tahun lalu (...