Langsung ke konten utama

Masa Depan Mall


Mall atau Sebuah bangunan besar dengan AC dan berbagai macam toko merupakan hal yang sangat lazim dijumpai di kota besar, atau kota kota kecil namun dengan skala yang lebih kecil.
Mall pertama saya adalah SIOLA di kota Surabaya ini, sebuah mall yang sangat menarik, dan hanya ada satu supermarket besar di dalamnya, namun membawa kenangan indah ketika di dalam mall. Dan sebuah mall yang sampai sekarang bertahan yakni Pasar Atum.

Mall di Surabaya telah berevolusi menjadi suatu tempat rekreasi dan jujugan keluarga. Tempat dimana tempat hiburan, jajan, belanja menjadi satu. Dan masih digemari sampai sekarang.
Nah dengan gempuran online shopping atau online mall, apakah mall saat ini bisa eksis ?
Berhubung tempat kerja dekat dengan mall, jadi paling tidak dalam 1 minggu ada 1 atau 2 hari pergi ke mall untuk mencari makan siang, tetap saja sebagai pegawai kantoran mencari tempat makan yang memberi bargain bagus. ENAK, MURAH dan BANYAK. Pilihan ke mall karena sekalian windows shopping (Lihat lihat saja).

Yang saya amati adalah jumlah pengunjung mall masih tetap, tapi yang membedakan apa yang dijinjing. Agak jarang sekarang melihat orang membawa barang belanja (kecuali ada SALE), dan beberapa tenant yang saya dengar juga agak mengeluh bahwa sekarang jarang orang yang datang ke stand mereka kecuali kalau mereka mengadakan SALE (Obral barang/diskon).
Mall berupaya untuk tetap menarik orang, bagaimana caranya. Ya tentu saja dengan Tenant Makanan dan Minuman, dan tenant makanan dan minuman yang membawa banyak orang, pasti ada disitu. Dan bila ada tenant makanan dan minuman yang membawa pilihan makanan yang unik, pasti akan menjadi satu kekuatan.

Selain itu juga dengan adanya pusat hiburan seperti bioskop atau arena bermain, menjadi satu pelengkap.

Tapi untuk ke depan What Next ?

Saya membayangkan bahwa mall ke depan untuk tenant tenantnya mereka hanya sebagai tempat jujukan saja untuk mengambil barang. Jadi pesan via online, datang ke mall untuk ambil barangnya.That’s it simple. Dan begitu juga untuk restoran, kita tidak perlu antri, jadi tinggal pesan, dan datang, tanpa menunggu lama, makanan sudah tersedia.

Mall akan menampilkan hiburan yang berbeda. Dengan basis komunitas, dan akan lebih banyak acara komunitas di mall, merangkai bunga, membuat terarium, orkestra amatir, nonton film indie rame rame. Sepertinya akan menjadi menyenangkan.

Kehadiran teknologi akan dirasakan secara penuh. Teknologi virtual yang bisa diakses beramai ramai, akan menjadi satu hal yang menarik selain menonton di bioskop, mengapa begitu ? Ya karena pemeran utamanya adalah kita sendiri, kita yang menentukan cerita kita berakhir. Happy ending atau yang lain. J


Jadi tinggal ditunggu saja, ketika waktu itu tiba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Here Comes A New Challenger

Judul di atas pasti agak familiar bila saudara termasuk yang senang maen game fighting. Tagline itu diambil dari serial games STREET FIGHTER yang populer di tahun 1990-an (dan sampai sekarang), ketika ada pemain baru yang akan menantang pemain petahana (Defender) Saya bahas Here Comes A New Challenger ini dalam kaitannya dengan adanya pegawai baru yang masuk di kantor, dan kita merasa bahwa nih pegawai baru masuk bakal jadi saingan ku nih. Kenapa saya bahas ? Ya karena saya mengalami. Posisi saya terusik dengan adanya pegawai baru, yang notabene mungkin kapasitas dan kemampuannya diatas kita atau bisa jadi dibawah kita. Nah paling repot kalau pegawai baru yang masuk itu menduduki posisi diatas kita, dan lebih muda dari kita. Sudah deh, pasti akan timbul pemikiran, nih anak masih muda, bau kencur, gak bisa apa-apa dan pikiran pikiran negatif yang lain. Wajar kah ? Ya Wajar dong itu terjadi. Toh memang itu membuat kita merasa tidak nyaman, dan dia masuk di teritorial kita yang nya...

Break The Routines

For 5 working days, you passed the same road. You met the same newspaper guy with that morning smile You listen to the same radio  And you park your car or motorcycle in the same position like yesterday or day before. Why we're doing routines ? Is there any possibilities to break the routines, yes there is... But it make us do more effort than the usual. I've read a book, and there's a man that each day, he is going to office, using different path that he already used yesterday. To break his routines. Break the routines, will make us got a chance to had new experience. It might you had the flat tire when you travel to the office, but give opportunity to for you to learn the workshop around that can repaired your flat tire. It might you stop to one of the bakery store that you haven't known, and you got your new favorite pastries. And it might.... you resign for your current job and have fun. You might had new challenge ahead because of...

Lika liku Interview Kerja untuk Fresh Graduate

Halo, apakah ketika anda membuka artikel ini, anda sudah menyelesaikan studi anda di Diploma atau Tingkat Sarjana 1 dan Tingkat Master (S2), dan sekarang sedang terbayang dan memimpikan pekerjaan idaman anda ? Sama seperti saya dahulu ketika lulus kuliah, pada saat itu sudah kebayang rencana kerja dimana, keinginan untuk bekerja di perusahaan tertentu yang terkenal dengan gaji dan fasilitas yang baik, dan dimana sesuai dengan bidang kita. Pokoknya semangat banget deh. Memang artikel ini agak nggak pas dibaca untuk mereka yang mengembangkan usaha sendiri, membuat start up company, atau meneruskan perusahaan keluarga. Saya ucapkan selamat dulu untuk anda yang berdikari mandiri atau melanjutkan usaha keluarga. Nah untuk sebagian yang masih mencari pekerjaan. Berikut lika liku pekerjaan yang ingin saya bagikan. Untuk hal ini, saya informasikan diri saya dahulu. Saya alumni dari salah satu Institut Negeri di Surabaya dengan latar belakang Akademis : Arsitektur 13 Tahun lalu (...