Dalam pekerjaan sehari hari, saya mempunyai tim yang selisih umur hampir 8 tahun lebih muda dari saya. 1 Perempuan dan 2 laki laki.
Saya lahir di permulaan tahun '80an dan mereka lahir di permulaan tahun '90an. Mereka tidak terlalu mengalami secara langsung konflik '98 dan di usia SMA sudah menggunakan Handphone. Yang pada saat itu sedang booming sekali.
Berusaha Mengerti tentang tim yang usia 10 tahun lebih muda dari saya membutuhkan tenaga dan cara tersendiri. Mereka lebih ceplas ceplos menyatakan unek uneknya ke saya. Daripada jaman 14 tahun lalu pada saat saya bekerja tidak akan berani ngomong ceplas ceplos dengan atasan saya.
Dengan santai mereka bisa mengomentari langsung pakaian saya yang gak match suatu hari atau bercanda hal hal remeh dengan saya.
Yang saya pelajari saat ini adalah memberikan kesempatan kepada mereka untuk berekspresi dan berbuat apa yang menurut mereka mampu dan bisa. Dengan satu tujuan/goal yang jelas.
Bila tidak jelas, maka saya akan coba berdiskusi dengan mereka untuk menajamkan langkah langkahnya dan menjelaskan ulang tujuannya apa.
Ketika mereka diajak untuk terlibat langsung, mereka akan otomatis menjadi care tentang pekerjaan mereka. Rasanya ilmu ini juga dipakai pimpinan saya dulu. Bukan ilmu baru juga.
Dan ketika mereka tidak terlibat langsung, pasti mereka akan lebih stagnan dan bekerja ya sekenanya aja. Yang penting selesai kan. Belum ada effort lebih yang ditampilkan.
Kadang kadang atasan saya geleng geleng dengan kelakuan dan sikap tim saya. Tapi saya coba yakinkan bahwa mereka melakukan hal yang benar sesuai guidance.
Jadi bekerja dengan generasi Y. Enak enak aja sih. Toh saya generasi XY juga kok.
Komentar
Posting Komentar