Langsung ke konten utama

Pilihan

Ada kalanya aku tidak bisa memilih,
Aku hanya seorang bayi yang dilahirkan,

Aku tidak tahu dimana aku dilahirkan
Di rumah sakit, di rumah bidan, di rumah sendiri atau di hutan belantara

Aku tidak mengetahui wajah orang tuaku karena pada saat itu aku hanya menangis

Aku tidak tahu dimana aku akan dibesarkan, apa di sebuah desa , di kota metropolitan, atau di sebuah kota kecil dekat pantai.

Aku tidak tahu bahasa apa yang akan kupakai dan kupelajari.

Aku hanya seorang bayi yang lemah, yang membutuhkan kasih sayang. Yang membutuhkan bantuan ketika aku kencing, membutuhkan makanan yang sudah siap ketika aku lapar, membutuhkan kehangatan di saat aku merasa dingin.

Ketika aku beranjak dewasa, aku belajar soal kasih sayang dan benci. Dimana saat aku belajar kasih sayang dan kapan aku merasa benci dan dibenci.

Aku bisa memilih untuk membenci atau aku bisa memilih untuk mengasihi. Dan jika mengasihi memberikan aku kedamaian, kenapa aku tidak mau merelakan kebencian untuk sirna dalam hidupku.

Ketika seseorang membutuhkan uluran tangan, aku bisa memilih untuk membantu atau mengabaikan tangan itu.

Ketika seseorang memaksa aku melihat suatu ketidakadilan,aku bisa memilih untuk diam atau aku bertindak untuk keadilan.

Ingatlah bahwa setiap pilihan menimbulkan konsekuensi. Dunia ini semakin tua dan kehilangan kasih sayang.

Pilihan untuk berjuang
Berjuanglah untuk kasih sayang.
Berjuang untuk memaafkan
Berjuang untuk terus berharap
Berjuang untuk melakukan kebaikan
Berjuang untuk mengikis ego
Berjuang untuk memberikan kedamaian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WARISAN - LEGACY

Seminggu yang lalu dalam Training Leadership yang saya ikuti, dibahas mengenai apakah yang akan kita tinggalkan di perusahaan kita, apabila kita mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Dibahas pada saat itu adalah sebuah Legacy/Warisan. Apakah kita akan meninggalksan sebuah sistem operasional yang baik ? Sebuah kepemimpinan yang menjadi panutan bagi semua orang ? atau kita hanya meninggalkan sebuah cibiran dan sistem yang tidak efisien. Nah, hal itu menjadi pertanyaan secara umum buat saya. Apakah saya akan meninggalkan sebuah legacy dalam kehidupan saya ? Sebuah pertanyaan menarik yang perlu kita jawab secara personal. Apa sih legacy yang baik ? Menurut saya legacy yang baik adalah ketika legacy itu bisa membuat orang di sekitar kita menjadi lebih baik dan belajar untuk memperbaiki lagi yang sudah ada. Bila saya mengingat kemerdekaan negara ini, apakah legacy yang diteruskan kepada saya dan warga negara Indonesia. Yang pasti adalah mereka menginginkan anak dan cucu mereka d...

Nice Breakfast in the Office

Okay, i had  already in the office right now. And one thing if you've gotten to early go to the office and skip your breakfast, it for sure you spend your breakfast in the office. So, what i think a nice breakfast in the office is in this list, one of my favourites : 1. A cup of tea (Without Sugar). Tea Option : English Breakfast, Jasmine Tea, or Javanese Tea. or my      favourite : Peppermint 2. Nasi Pecel 3. Nasi Kuning Banjar 4. Instant Noodles with Spicy Flavour 5. A Cake !!! Small Bites of cheesecake will brighten your days ! Peppermint tea Bunch of Small Bites of Cakes :) Or many more, cause i think breakfast is important to refill your energy and boosting up your spirits for a whole day. Have a nice breakfast !

Generasi Milenial Awal di Pekerjaan

Tulisan ini sebenarnya untuk mengetahui apa yang saya rasakan sebagai Generasi Milenial awal. Atau generasi Y Awal. Baiklah, untuk awalnya adalah seperti ini. Saya lahir di Tahun 1981, dimana kalau beberapa dari sumber data termasuk di dalamnya wikipedia indonesia mengatakan bahwa generasi Milenial lahir di tahun 1981 sampai dengan awal tahun 2000. Mengapa dikatakan awal, karena masih banyak terpengaruh dengan generasi X dan Baby Boomers. Baru ada TV Swasta di tahun 1990 an awal, mall baru ada di tahun 1990 awal juga, dan Internet baru hadir dan digunakan di tahun 1999. Juga mengalami masa Kerusuhan tahun 1998. Apa yang terjadi ketika masuk di dunia kerja pada saat awal. 1. Saya sangat patuh dengan pimpinan saya, dan tempat dimana saya bekerja 2. Saya bisa berbeda pendapat dengan pimpinan saya, namun saya tidak bisa mengekspresikan secara terbuka melalui emosi dan wajah saya. 3. Saya tidak berani untuk menepuk pundak pimpinan saya dalam menyapa. Sapaan hanya berupa lisan. Dala...