Berkendara di kota itu memang harus sabar. Dan cekatan. Banyak rambu rambu yang ada dan haru bertoleransi dan sabar dengan pengendara yang lain.
Suatu siang yang cerah, dan panasnya kota surabaya. Dan jalan sedikit padat. Tiba tiba dari kiri ada sepasang anak yang naik motor melewati kendaraan saya.
Bergoncengan bertiga Dan yang membuat saya kaget. Ketiga anak ini kemungkinan besar masih duduk di bangku SD. Dan mereka tertawa tawa berkendara. Dan tidak memakai helm.
Saya pikir ini orang tua bagaimana sih ? Kok bisa dibiarkan saja.
Dan mungkin beberapa pengendara berpikiran yang sama.
Kalau mengingat 20 tahun lalu. Waktu itu jarang sekali melihat anak SD yang naik motor di jalan besar. Saya saja naik motor ketika sudah mendapat SIM (dan meski dibilang Cupu sama teman teman dulu).
Tapi saya cuek saja. Saya mau nurut aturan.
Saya ingat sebuah nasehat : ketika kamu melakukan sesuatu kamu juga bertanggungjawab akan tindakanmu.
Tindakan yang baik dalam berkendara adalah mematuhi peraturan yang terjadi. Peraturan itu memang BUKAN untuk DILANGGAR ATAU BUAT SUSAH. Memang kadang SUSAH, cuma dibuat demi kebaikan.
Tidak ada yang tahu nasib manusia. Tapi kalau sudah terjadi kecelakaan dan terjadi korban meninggal karena pelanggaran aturan seperti tidak pakai helm, belum usianya berkendara motor atau mobil, nyelonong ke kanan dan ke kiri. Terus menyesal. Itu namanya TERLAMBAT.
Susahnya apa sih pakai HELM dibandingkan biaya yang dikeluarkan di RUMAH SAKIT bila terjadi kecelakaan ?
Susahnya apa sih agak memutar sedikit daripada anda menjadi contoh BURUK bagi orang lain yang ikut ikutan memotong garis lurus di jalan (Tidak boleh belok) ?
Susahnya apa sih kalau berhenti sebelum garis zebra cross di traffic light. Terburu buru ? Ya namanya terlambat ya terlambar bro. Kabarin saja pihak yang dituju kalau terlambat. Atau persiapkan berangkat lebih pagi.
Kalau sudah ditilang, seribu alasan dipakai untuk membenarkan pelanggaran. Kalau yang namanya JANTAN (kalau anda perempuan. Maaf) ya bertanggungjawablah. Katakan dengan lantang : IYA SAYA SALAH.
Jadi mengapa harus tunggu ditilang. Tertiblah.
Pesan buat orang tua. Jika anda sayang dengan buah hati anda. Janganlah memberi kunci motor atau mobil bila dia belum cukup usia untuk bertanggungjawab terhadap dirinya.
Berilah contoh yang baik dan benar. Saya yakin itu lebih berharga daripada nilai motor atau mobil anda. Hikmat dan pengertian itu tidak ternilai harganya.
Berlakulah baik dalam berkendara. Jangan bikin orang lain susah, toh anda enggam mau juga direpotin orang lain.
Salam 😀
Komentar
Posting Komentar