Langsung ke konten utama

Barang Antik

Meja Kerja Antik

Artikel ini ditulis di laptop saya keluaran tahun 2016 lalu, namun posisinya berada di suatu meja kerja yang dwifungsi, yakni sebagai rak dan juga sebagai meja. Mungkin ini adalah meja kerja jaman dahulu banget. Entah di tahun kapan dibuatnya.

Seingat saya, meja ini saya pertama kali melihat di rumah eyang saya (yang berasitektur Belanda), dengan langit-langit / plafon rumah tinggi dan jendela jendela besar. Meja itu diletakkan di kamar tempat om saya. Dan saya yakin beliau menggunakan meja tersebut sebagai meja belajar atau kerja di saat itu. Dan meja ini diwariskan oleh Eyang saya kepada Ibu saya dan Ibu saya mewariskan meja ini ke saya.

Memang secara tampilan meja ini sudah di furnish/plitur ulang. Namum kondisi kayunya masih tetap kokoh, dan sepertinya menggunakan kayu jati. Dan saya berandai-andai, siapakah pengguna meja ini sebelum saya dan om saya, apakah eyang saya juga menggunakannya ? Saya tidak bisa menanyakan karena Eyang sudah meninggal hampir 38 tahun lalu. 1 Tahun sebelum saya lahir.

Dan mungkin pada waktu itu, beliau menggunakan meja kerja ini untuk bersurat. Bersurat kepada rekan kerjanya, atau bersurat kepada seseorang temannya. Sama seperti yang saya lakukan adalah sekarang, menggunakan laptop untuk menulis artikel.

Meja ini menjadi suatu sejarah dan bagian dari keluarga saya. Dan saya mungkin akan meneruskan ke anak dan cucu saya, dan entah pada saat itu mereka akan menggunakannya untuk apa. Mengupgrade meja ini dengan penambahan teknologi, atau menjadikan suatu benda antik yang tidak digunakan dan hanya dipajang saja.

Barang antik menjadi suatu hal yang berharga mahal dan memiliki histori yang tinggi ketika ia terawat dan terpakai dengan baik. Ketika barang itu tidak terawat dan terpakai dengan baik maka ia akan kehilangan harganya. Masih teringat dengan Meja Kerja Kartini yang sampai saat ini masih terawat di Museum Kartini di Jepara, dan sudah berumur hampir 150 tahun lebih.

Sama seperti manusia, apa yang menjadi warisan berharga buat anak, cucu atau generasi selanjutnya. Menurut saya adalah hikmat serta perilaku yang mencerminkan hikmat itu sendiri. Warisan berharga yang diturunkan oleh Eyang saya (bukan berupa fisik) adalah kesabaran dan Menulis Catatan  Harian.

Saya senang membaca buku harian beliau, yang ditulisnya di agenda meja kerjanya. Disitu tertulis kapan anak-anak dan cucunya hadir di rumah, dan yang diperbuat hari itu. Suatu catatan kecil di situ tertulis tanggal lahir masing-masing anak dan cucunya.

Ah kenapa tiba-tiba perasaan saya jadi sentimentil mengingat beliau. Meja kerja ini menjadi suatu bukti adanya suatu eksistensi kearifan yang menjadi warisan berharga di keluarga.

Semoga saya masih bisa meneruskan warisan ini kepada anak dan cucu saya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Here Comes A New Challenger

Judul di atas pasti agak familiar bila saudara termasuk yang senang maen game fighting. Tagline itu diambil dari serial games STREET FIGHTER yang populer di tahun 1990-an (dan sampai sekarang), ketika ada pemain baru yang akan menantang pemain petahana (Defender) Saya bahas Here Comes A New Challenger ini dalam kaitannya dengan adanya pegawai baru yang masuk di kantor, dan kita merasa bahwa nih pegawai baru masuk bakal jadi saingan ku nih. Kenapa saya bahas ? Ya karena saya mengalami. Posisi saya terusik dengan adanya pegawai baru, yang notabene mungkin kapasitas dan kemampuannya diatas kita atau bisa jadi dibawah kita. Nah paling repot kalau pegawai baru yang masuk itu menduduki posisi diatas kita, dan lebih muda dari kita. Sudah deh, pasti akan timbul pemikiran, nih anak masih muda, bau kencur, gak bisa apa-apa dan pikiran pikiran negatif yang lain. Wajar kah ? Ya Wajar dong itu terjadi. Toh memang itu membuat kita merasa tidak nyaman, dan dia masuk di teritorial kita yang nya...

Break The Routines

For 5 working days, you passed the same road. You met the same newspaper guy with that morning smile You listen to the same radio  And you park your car or motorcycle in the same position like yesterday or day before. Why we're doing routines ? Is there any possibilities to break the routines, yes there is... But it make us do more effort than the usual. I've read a book, and there's a man that each day, he is going to office, using different path that he already used yesterday. To break his routines. Break the routines, will make us got a chance to had new experience. It might you had the flat tire when you travel to the office, but give opportunity to for you to learn the workshop around that can repaired your flat tire. It might you stop to one of the bakery store that you haven't known, and you got your new favorite pastries. And it might.... you resign for your current job and have fun. You might had new challenge ahead because of...

Lika liku Interview Kerja untuk Fresh Graduate

Halo, apakah ketika anda membuka artikel ini, anda sudah menyelesaikan studi anda di Diploma atau Tingkat Sarjana 1 dan Tingkat Master (S2), dan sekarang sedang terbayang dan memimpikan pekerjaan idaman anda ? Sama seperti saya dahulu ketika lulus kuliah, pada saat itu sudah kebayang rencana kerja dimana, keinginan untuk bekerja di perusahaan tertentu yang terkenal dengan gaji dan fasilitas yang baik, dan dimana sesuai dengan bidang kita. Pokoknya semangat banget deh. Memang artikel ini agak nggak pas dibaca untuk mereka yang mengembangkan usaha sendiri, membuat start up company, atau meneruskan perusahaan keluarga. Saya ucapkan selamat dulu untuk anda yang berdikari mandiri atau melanjutkan usaha keluarga. Nah untuk sebagian yang masih mencari pekerjaan. Berikut lika liku pekerjaan yang ingin saya bagikan. Untuk hal ini, saya informasikan diri saya dahulu. Saya alumni dari salah satu Institut Negeri di Surabaya dengan latar belakang Akademis : Arsitektur 13 Tahun lalu (...