Ada kalanya dalam kegiatan pekerjaan dan
kehidupan yang dijalani ini terasa stuck, dan seolah olah tidak ada jalan
keluar di tengah tekanan dan himpitan yang ada, akibatnya respon negatif yang
timbul. Mengeluh kesana dan kemari, sampai mempertanyakan Tuhan itu mengerti
enggak sih problem yang lagi dihadapi kita, dan kenapa Tuhan hanya diam saja.
Hari Rabu, sepulang kerja yang lalu, saya
merasa stuck dengan semua yang saya sebutkan di atas. Mempertanyakan kenapa ada
orang yang baik, eh tapi di belakangnya kok beda banget kelakuan yang dijalankan
sehingga menyusahkan banyak orang. Kok di tengah kondisi keuangan yang lagi
mepet, ada saja pengeluaran yang tiba tiba muncul. Dan kenapa ini, kenapa itu. Dan
saya bertanya kepada Tuhan , kenapa Tuhan ?
Di benak saya pada saat itu sudah muncul suatu
pikiran dan tanggapan sederhana jawaban untuk permasalahan ini. Sabar dan harus kuat, Tuhan akan sediakan
segala sesuatunya tepat dan Indah sesuai dengan waktu Tuhan.
Namun , badan, pikiran, dan hati saya menolak
tanggapan itu. Enggak Tuhan, ini gak fair. Buat apa saya berbuat yang terbaik,
dan mengandalkanMu, tapi kalau kelihatannya tidak guidance/arahan dari Tuhan.
Saya memiliki suatu kebiasaan, apabila di saat
saya down, dan ketika keluhan itu sudah di batas ubun-ubun, maka saya akan
berusaha tukar pikiran/sharing kepada seseorang yang saya percaya dan mengerti
tentang saya. Pilihan jatuh ke kakak rohani saya.
Dan saya sharing issue yang terjadi hanya
dengan Whatsapp. Tanggapan yang diberikan adalah seperti ini :
Kamu harus ubah
Mindsetmu, bukan dengan adanya kamu terus orang yang di sekitarmu akan
melakukan perubahan. Perubahan terjadi atau enggak pada orang itu, itu
tanggungjawab sama Tuhan. Tuhan mau kamu diproses untuk jadi orang yang lebih
bijak, sabar, tegas supaya naik level lebih tinggi di bidang apapun. Tuhan tahu
kok dia dengar dan mengerti benar tentang jalan yang kamu ambil, dia pasti akan
berikan solusi.
Setidaknya jawaban itu memberikan sedikit
kelegaan dan kekuatan kepada saya.
Dan saya ceritakan bahwa Tuhan itu punya cara
yang aneh dan kadang diluar logika yang ada.
Diskusi ke dua bersama Tuhan adalah dengan Papa
saya, di hari berikutnya.
Papa saya yang baru saja terkena kecelakaan mobil,(Kondisi
beliau tidak apa-apa), menceritakan bahwa apa yang terjadi di dirinya, adalah
sebuah musibah. Namun ini perkataan yang menarik :
Kalau kita sudah
hati-hati dan benar, namun memang ada kejadian yang menimpa kita (Musibah) ,
terus kamu mau apa kalau tidak ikhlas dan mensyukurinya. Papa bisa ketawa saja,
ya karena diikhlaskan dan setelah itu ya jalan lagi. Banyak orang yang diluar
sana susah dan lebih susah daripada kita. Kita yang penting berusaha terbaik
saja dan berbuat baik bagi orang.
Beliau kemudian menceritakan kondisi-kondisi
yang dialami bersama keluarga saya, dan bagaimana beliau berjuang untuk yang
terbaik meski tidak ada balasan yang baik diterima kepadanya, dan tetap saja
terus berbuat baik.
(dan saya dalam kondisi ini tidak membicarakan
issue yang saya alami kepada papa saya, tapi nasehat yang diberikan benar benar
menguatkan saya)
Dan saya percaya bahwa Tuhan memberikan jawaban
dan nasehat itu kepada saya melalui orang-orang terkasih, dan dari peristiwa
yang saya alami sampai saat ini.
Kadang tidak mengerti apa rencana Tuhan. Tapi Tuhan
pasti damping kita dalam kehidupan ini.
Jadi ketika kondisi kita down. Ajak diskusi
Tuhan atas kondisi kita.
Komentar
Posting Komentar