Ketika masuk dalam dunia keluarga. Sebagai suami dan kepala keluarga,dari pengalaman saya adalah melakukan manajemen keuangan.
Keuangan dalam rumah tangga bisa diatur oleh istri atau suami atau berdua. Dan itu disesuaikan dengan perjanjian masing-masing. Dan menurut saya tidak jadi maslaah ketika bisa mengatur keuangan dengan baik.
Satu hal yang jadi pengalaman saya adalah sebagai laki laki pasti memiliki keinginan untuk dapat membeli sesuatu untuk memuaskan hasrat kita. Hasrat dalam hobby, mainan, traveling, dan sebagainya.
Boys will be boys. And girls wanna have fun.
Sebelum berkeluarga keinginan itu pasti bisa disalurkan. Tetapi ketika berkeluarga akan menjadi hal yang berbeda. Karena keinginan itu akan ditahan karena uangnya dipakai untuk berkeluarga.
Dan yang pasti. Jangan ditahan lama lama. Nanti akan kebawa emosi karena tidak ada penyaluran keinginan. Hehehe. Lebih baik dibicarakan saja kepada istri untuk saling mengerti.
Entah sampai sekarang saya tidak bisa mengerti dan mungkin tidak perlu mengerti kenapa perempuan tergila gila diskon dan membeli baju/tas/sepatu baru padahal mereka sudah punya. Alasannya adalah warna beda, tidak punya yang model itu, ini tren baru, dan macam macam.
Dan sebagian besar uang yang dibelanjakan untuk hal tersebut, menggunakan / dibelikan oleh suami karena cinta keluarga (istri). Tapi kalau ada pembaca yang mengatakan itu uang istri sendiri ya sebagian kecil ya.
Saya terbuka bahwa saya memiliki uang laki laki. Dan saya tabung untuk membeli barang barang atau hal keinginan saya. Dan istri mengetahui hal ini. Ya cuma tabungannya akhirnya sebagian kecil dari tabungan keluarga. (Saya ada tabungan keluarga juga kok). Dan tabungan ini terpisah dari tabungan keluarga.
Paling gregetan memang melihat nintendo switch, playstation 4, laptop terbaru untuk maen game, gadget baru dan mobil ketika ada diskon/potongan eh duitnya kagak cukup. Tapi dengan asanya tabungan ini maka ada harapan untuk membeli.
Uang laki laki menurut saya perlu ada. Dan ini harus terpisah dari tabungan keluarga, investasi keluarga, dan pengeluaran bulanan.
Ya mencegah para suami tidak stress.
Salam.
Komentar
Posting Komentar